Video Chat Facebook & Google+, Lebih Menarik Mana?
Jakarta - Beberapa hari belakangan, ranah media sosial tengah diliputi rasa penasaran terkait lahirnya layanan jejaring sosial Google+. Namun kini, di tengah hegemoni situs milik Google itu, Facebook coba memecah perhatian lewat layanan video chat terbarunya.
Ya, penggiat media sosial dunia tengah dimanjakan dengan dua layanan baru tersebut yang pantas dikedepankan. Sebab keduanya digawangi oleh dua raksasa perusahaan internet yang sudah tak disangsikan lagi eksistensinya.
Kekuasaan Google di internet memang sudah meraksasa. Entah apa ada yang bisa menandingi situs besutan Larry Page dan Sergey Brin itu di internet. Yang pasti, trafik Google saat ini bertengger di rangking teratas daftar situs-situs dunia.
Google boleh saja telah meraja di dunia maya. Namun satu lahan basah yang belum mereka kuasai adalah situs jejaring sosial. Oke lah, Google saat ini sudah punya YouTube, namun kepopulerannya masih kalah oleh Facebook.
Google sendiri sejatinya juga sudah memiliki layanan mirip Facebook, namanya Orkut yang dirilis Oktober 2006. Ini merupakan jejaring sosial yang memungkinkan pengguna menampilkan informasi personal dan profesional, bertemu teman baru dan memelihara pertemanan yang sudah terjalin.
Namun sayang, layanan yang namanya diambil dari penciptanya, karyawan Google bernama Orkut Buyukkokten ini kurang begitu sukses.
Hingga beberapa waktu lalu, Google menuntaskan rasa penasarannya lewat jejaring sosial terbarunya -- Google+ -- yang mulai diujicoba untuk umum. Undangan terbatas telah diluncurkan pada beberapa user untuk mencoba Google+, sebelum nantinya dirilis secara luas.
Dan hasilnya, sejumlah testimoni positif bermunculan dari para pengguna dan analis. Bahkan tak sedikit yang meyakini jika Google+ akan mengakhiri kejayaan Facebook.
Google+ sendiri memang bisa dibilang sebagai jawaban sang raksasa internet terhadap dominasi Facebook dan sebagai upaya untuk menyegarkan jejaring sosial di perangkat mobile maupun web.
Layanan ini berbasis sepenuhnya pada konsep berbagi. Tidak hanya foto atau link, namun juga informasi menarik, istilah baru serta partisipasi dalam video chat juga telah disuguhkan.
"Google+ adalah proyek yang bertujuan untuk membuat aktivitas berbagi di web mirip dengan apa yang terjadi di dunia nyata, Anda berbagi sesuatu yang berbeda dengan orang yang berbeda-beda," ucap Vic Gundotra dari Google, dilansir Techradar.
Dengan segala iming-iming itu dan 'efek penasaran' yang seakan dibuat, lantaran baru dirilis terbatas, sontak saja banyak pengguna internet yang berlomba-lomba berburu invitation Google+.
Nah, bagi yang kurang beruntung belum mendapat undangan karena sistem undangan itu sudah ditutup Google, pasti akan lebih penasaran. Sementara mereka yang telah berhasil jadi anggota Google+ diharapkan sedikit banyak akan mengenyampingkan akun Facebook-nya untuk kemudian menggeluti situs jejaring sosial baru yang sedang marak diperbincangkan, yakni Google+.
Serangan Balasan
Facebook tentu agak terganggu dengan kondisi di atas. Hal itu terlihat dari sikap tegas mereka yang memblokir extension di browser Chrome yang memungkinkan pengguna 'memindahkan' teman Facebooknya ke Google+.
Beruntung, mereka sudah memiliki senjata guna meredam hegemoni Google+. Serangan balasan ini pun telah mulai dilancarkan Mark Zuckerberg ketika sang miluner muda melontarkan kalimat: "Facebook akan meluncurkan 'sesuatu yang mengagumkan' pekan depan" sebagai bocoran.
Tentu saja, hal ini cukup menarik perhatian dan menyita rasa penasaran tentang apa yang akan dihadirkan Facebook. Hingga kemudian tanda tanya itu terjawab dengan pengumuman kehadiran fitur video chat Facebook.
Fitur ini merupakan hasil kerjasama Facebook dengan layanan telepon internet Skype. Untuk melakukan video chat, pengguna Facebook yang komputernya dilengkapi webcam harus memilih teman chat. Pada jendela chat yang muncul, klik ikon video kecil di toolbar berwarna biru untuk masuk ke fitur video chat.
Memang fitur baru ini masih muda, belum semua pengguna bisa menggunakan fitur ini lantaran baru dirilis secara bertahap hingga tersedia bagi pengguna secara global.
Namun setidaknya, kehadiran fitur video chat di Facebook ini cukup mengalihkan sejenak perhatian pengguna internet dari Google+. Entah apa memang momentum kehadiran layanan ini sengaja diambil berdekatan atau sekadar kebetulan.
Yang pasti, keduanya kini tengah berusaha untuk menarik perhatian pengguna. Jadi, kini terserah Anda mau memilih yang mana?
( ash / rns )
Sumber detik com
0 komentar:
Post a Comment