Tingkat Pencurian Kabel Telepon di Jabar Tinggi
Bandung - Tingkat pencurian kabel telepon di Jabar cukup tinggi. Setiap tahunnya lost oppotunity mencapai miliaran rupiah.
"Tahun 2010, lost opportunity mencapai Rp 12 miliar. Tahun ini, baru berjalan 6 bulan saja sudah Rp 9 miliar lost opportunity yang diakibatkan vandalisme aset kita, khususnya kabel tembaga," kata Ekasmara, GM Access Telkom Regional III Jabar saat ditemui detikINET di Jalan Ir H Djuanda, Rabu (6/7/2011).
Jabar, sambungnya, merupakan wilayah yang tingkat vandalismenya tinggi dibandingkan dengan regional lainnya. "Jabar paling tinggi," katanya sambil geleng-geleng kepala.
Tingginya tingkat pencurian kabel telepon milik Telkom karena kabel tersebut menggunakan tembaga dengan kualitas bagus. Dan harga tembaga di pasaran pun masih cukup tinggi. Akibatnya banyak oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab yang sengaja mencuri kabel-kabel tersebut untuk dijual kembali.
"Ini (kabel - red) kualitas tembaganya bagus. Jadi kalau dijual lagi masih tinggi harganya," katanya.
Telkom sendiri tidak tinggal diam menghadapi maraknya pencurian kabel. Telkom sebenarnya telah memiliki unit keamanan yang memonitoring lokasi-lokasi yang rawan pencurian. Namun para pencuri tersebut selalu selangkah lebih maju dibanding unit tersebut.
"Kita punya unit security dan unit saya juga melakukan monitoring. Tapi mereka (pencuri - red) selalu selangkah di depan. Tak hanya itu, dengan polisi kita juga bekerjasama. Dan pengamanan di kabelnya sendiri pun kita lakukan. Kita pasang alarm di kabel-kabel tersebut, tapi juga tidak efektif dalam mengurangi tingkat pencurian," tuturnya.
Ganti Kabel Tembaga dengan Fiber Optic
Salah satu cara yang cukup efektif untuk mengurangi kerugian akibat tingginya tingkat pencurian kabel adalah dengan mengganti atau memodernisasi kabel tembaga tersebut dengan fiber optic.
"Memang kita tengah melakukan modernisasi. Kebutuhan akses yang cepat dan semakin besar membutuhkan jaringan yang lebih. Dengan mengganti kabel tembaga menjadi fiber optic, semua kebutuhan akan akses tersebut bisa terjamin. Dan itu juga bisa mengurangi tingkat kerugian akibat pencurian kabel tembaga," katanya.
Pun demikian, Ekasmara juga tidak bisa menjamin jika semua tembaga sudah diganti menjadi fiber optic maka oknum-oknum tersebut tidak akan mengincar kabel milik Telkom.
"Pernah ada kasus di suatu daerah, itu kabel fiber optic dipotong sama pencuri. Dikiranya bisa dijual tuh kabel. Tapi kita juga untuk mengganti kabel yang putus juga cukup besar biayanya," katanya.
Karenanya Ekasmara pun mengimbau kepada masyarakat agar ikut mengawasi dan menjaga infrastruktur yang dimiliki oleh Telkom. Pasalnya, dengan adanya pengawasan dari masyarakat diharapkan bisa meminimalisir potensi kejahatan.
"Sekarang para pencuri itu sudah berani beraksi di tengah kota. Kalau dulu biasanya mereka beraksi di pinggiran kota atau daerah yang sepi. Karenanya jika kita sama-sama mengawasi dan menjaga, semoga saja tingkat pencurian bisa turun," tukasnya.
( afz / eno )
Sumber detik com
0 komentar:
Post a Comment