Patung itu ditemukan pada tahun 1938 oleh sebuah tim ekspedisi ilmuwan Jerman yang dipimpin oleh ahli zoologi terkenal Ernst Schafer. Ekspedisi ini didukung oleh Kepala Nazi Heinrich Himmler dan seluruh tim ekspedisi yang diyakini telah menjadi anggota Nazi.
"Patung ini dipahat dari sebuah fragmeni meteorit yang menabrak daerah perbatasan antara Mongolia dan Siberia sekitar 15 ribu tahun yang lalu," kata Dr Elmar Buchner dari Universitas Stuttgart.
Sementara puing-puing pertama meteor serupa, secara resmi ditemukan pada tahun 1913. Peneliti percaya bahwa fragmen meteorit ini terkumpul berabad-abad sebelumnya.
Tim peneliti mampu mengklasifikasikan patung itu terbuat dari ataxite, meteorit kelas besi yang langka karena mengandung nikel. Meteorit terbesar yang pernah diketahui adalah Hoba Namibia, meteorit ataxite yang bisa berbobot lebih dari 60 ton.
Jika usia penelitian itu benar, maka harga patung itu tak ternilai lagi. Bahkan, peneliti masih belum bisa memperkirakan secara nominal patung Buddha tersebut. (Vin)
sumber Liputan6.com