Wednesday, July 6, 2011

Kabel Telepon Sering Putus Akibat Minim Koordinasi

Kabel Telepon Sering Putus Akibat Minim Koordinasi

Bandung - Kabel telepon terputus akibat penggalian jalan bukan hal yang aneh lagi. Seringkali hal ini terjadi karena minimnya koordinasi antara pihak yang terkait dengan pembangunan dengan Telkom.

Seperti yang terjadi di kawasan Dago, Bandung. Sekitar 800 satuan sambungan telepon (SST) di wilayah Dago, Bandung putus akibat proyek perbaikan jalan di ruas Jalan Ir H Djuanda. Kabel telepon sepanjang 80 meter terputus akibat pekerja proyek kurang hati-hati dalam menggali jalan.

"Biasanya mereka (Dinas PU - red) koordinasi dengan kita. Tapi kali ini tidak. Kita baru tahu kalau ada kabel kita yang putus akibat pekerjaan perbaikan jalan itu setelah ada laporan dari pelanggan," ungkap Ekasmara, GM Access Telkom Regional III Jabar saat ditemui detikINET di lokasi, Rabu (6/7/2011).

Akibat putusnya sambungan telepon ini, Ekasmara memperkirakan lost opportunity yang diderita oleh Telkom mencapai jutaan rupiah. Namun lost opportunity yang besar dialami oleh pelanggan Telkom. Mengingat kawasan tersebut merupakan kawasan bisnis dimana terdapat banyak perkantoran serta hotel yang mengandalkan telekomunikasi untuk mendukung usahanya.

"Praktis seharian 800 telepon pelanggan ini tidak bisa berfungsi. Kami berusaha memperbaikinya secepat mungkin. Mudah-mudahan besok sudah bisa berfungsi secara normal. Kami juga meminta maaf kepada pelanggan atas kejadian ini," tuturnya.

Dalam kasus ini, kabel sepanjang 80 meter milik Telkom yang tertanam di jalan tersebut terputus di 6 titik. "Beruntung kita masih memiliki kabel cadangan. Kita ganti semuanya sepanjang 80 meter," katanya.

Ditemui di tempat yang sama, salah seorang petugas pengawas proyek perbaikan jalan tersebut mengakui adanya kesalahan dalam melakukan koordinasi. "Biasanya kita memang koordinasi dengan pihak-pihak terkait. Cuma kali ini kelupaan," katanya enggan disebutkan namanya.




( afz / eno )


Sumber detik com

Artikel yang Berkaitan

0 komentar:

Post a Comment