Saturday, October 29, 2011

Hegemoni Apple-Samsung Terancam Huawei-ZTE

Hegemoni Apple-Samsung Terancam Huawei-ZTE

Beijing - Apple dan Samsung masih merajai pasar smartphone. Namun diprediksi, kejayaan mereka akan terancam dengan hadirnya smartphone dengan harga yang jauh lebih murah, seperti yang dirilis Huawei dan ZTE.

Demikian analisa yang disampaikan sejumlah analis, seperti detikINET kutip dari Wall Street Journal, Sabtu (29/10/2011). Geliat ponsel cerdas murah meriah keluaran Huawei Technologies dan ZTE Corp kini sudah mulai marak di China.

Huawei dan ZTE sendiri sebelumnya dikenal sebagai vendor infrastruktur jaringan untuk operator telekomunikasi sebelum akhirnya ikut terjun di pasar ponsel dan menawarkan alternatif di tengah gencarnya pemasaran iPhone dan Galaxy S.

Maraknya smartphone dengan harga sekitar USD 157 yang dikeluarkan oleh dua vendor itu yang menjadi ancaman bagi Apple, HTC dan Samsung.

Pasar smartphone di China sendiri, menurut perusahaan riset Gartner, masih dikuasai oleh Nokia (36%), Samsung (15%) dan Apple (13%). Sementara posisi keempat dipegang oleh Motorola yang ditempel ketat oleh Huawei dan ZTE. Sedangkan HTC sendiri ada di peringkat ke-9.

Para analis mengatakan, pasar smartphone dengan harga miring akan mulai berkembang. Dipredisi, sekitar tahun 2013 nanti sebuah tekanan berat akan dirasakan Apple dan Samsung seiring berkembangnya pasar ponsel pintar 'kelas bawah'.



( sha / rou )

Sumber detik com

Microsoft Nilai Nokia Lumia 800 Ponsel Windows Sejati

Microsoft Nilai Nokia Lumia 800 Ponsel Windows Sejati

Jakarta - Nokia baru saja meluncurkan smartphone Lumia 800 yang memakai OS Windows Phone. Dengan pede Stephen Elop selaku CEO Nokia menyebutnya sebagai ponsel Windows yang sejati, sebuah klaim yang disetujui Microsoft.

Nokia agaknya ingin membedakan handsetnya dengan produk vendor lain yang juga memakai Windows Phone seperti Samsung dan HTC. Wajar saja, Nokia menggantungkan harapannya pada Windows Phone untuk dapat kembali bertaji di pasar smartphone.

Microsoft yang juga berharap banyak pada Nokia mendukung klaim Nokia bahwa Lumia 800 adalah ponsel Windows sejati. Dukungan ini mungkin bisa membuat vendor lain yang turut mengadopsi Windows Phone dianaktirikan.

"Ketika dia (Elop-red) mengatakannya aku merasa sangat antusias dan positif. Ini adalah tentang semua hal yang mendukung ponsel tersebut, kampanye iklan, koneksi pada konsumen, dan merek yang benar-benar mendukungnya," ucap Joe Belfiore selaku Head of Windows Phone.

"Kukira apa yang akan dilakukan Nokia akan cukup berbeda dengan apa yang telah dilakukan manufaktur lain terhadap Windows Phone. Jadi dari perspektif ini, kukira dia fair mengklaim hal tersebut," tambahnya, dikutip detikINET dari Telegraph, sabtu (29/10/2011).

Menurut Joe, vendor handset lain lebih fokus pada Android sedangkan Nokia benar-benar mengutamakan Windows Phone. Nokia dikatakannya memiliki kualitas hardware yang bagus, standar kualitas yang sangat tinggi serta desain visual yang membuat Windows Phone menjadi berbeda.




( fyk / fyk )

Sumber detik com

Ultah ke-10, Windows XP Masih Jaya

Ultah ke-10, Windows XP Masih Jaya

Jakarta - Pada Oktober 2011 ini, sistem operasi Windows XP berulang tahun ke 10. Satu dekade telah berlalu, namun Windows XP masih tetap populer. Bahkan meski Microsoft selaku pembuatnya ingin segera mengakhiri ketenarannya.

Windows XP hadir Oktober 2001 dan segera mendominasi OS PC. Suksesornya, Windows Vista, dipandang sebagai produk gagal. Sedangkan Windows 7 diharapkan dapat menggantikan XP sebagai OS yang paling populer, namun tampaknya masih butuh waktu.

Menurut data Strategy Analytics, Windows XP masih memegang market share 47,29% diikuti oleh Windows 7 dengan 30,36%. Data berbeda dihadirkan oleh StatCounter yang menyebutkan Windows 7 berkuasa dengan pangsa pasar 40,39% dan Windows XP dengan 38,54%.

Meski data tersebut berbeda, semuanya menunjukkan Windows XP masih populer meski Microsoft agaknya berusaha membujuk konsumen untuk beralih ke Windows 7. Hal ini tampak misalnya dengan Internet Explorer 9 tidak bisa beroperasi di XP.

Windows 7 sendiri terbilang produk sukses dengan 450 juta kopi telah terjual sejak diperkenalkan pada tahun 2009. Demikian seperti dikutip detikINET dari eWeek, Sabtu (29/10/2011),




( fyk / fyk )

Sumber detik com

Dezzo Pangkas Harga Ponsel Proyektor 22,5%

Dezzo Pangkas Harga Ponsel Proyektor 22,5%

Jakarta - Hanya dalam waktu seminggu, ponsel dengan kemampuan proyektor yang dirilis oleh Dezzo langsung turun harga hampir Rp 300 ribu, atau 22,5% dari harga awal saat diluncurkan. Ada apa?

Usut punya usut, ternyata penurunan harga lumayan drastis itu dikarenakan promo gencar untuk memperkenalkan ponsel seri D938 itu dalam roadshow pameran ke sejumlah mal di Jakarta.

Seperti dijelaskan oleh Anna Sastromulyono Manager & Marketing PT Indonusa Komunikasi, pemegang lisensi brand Dezzo, promo Dezzo akan dimulai di pameran Roxy Mas pintu timur dan Mal Taman Palem.

"Dalam pameran itu pengunjung bisa mendapatkan special price berupa cash back Rp290 ribu langsung, dari harga awal Rp 1.288.000 menjadi Rp 998.000 untuk Dezzo D938 projector phone," ujarnya melalui keterangan tertulis, Jumat (28/10/2011).

Selain cash back, setiap pembelian Dezzo D938 di booth pameran, akan langsung mendapatkan voucher pulsa Rp 50 ribu dan memory card gratis. "Serta puluhan film-film bioskop full version," lanjut Anna.

Dezzo D938 merupakan ponsel candybar dengan ukuran 105 x 56 x16 mm dengan tampilan warna hitam yang stylish. Layar yang dibenamkan di ponsel dual on GSM itu cukup besar, dengan ukuran 2.8 inchi.

"Meskipun ukuran layarnya cuma 2.8 inchi, namun pancaran yang dihasilkan oleh proyektornya mampu menampilkan visualisasi gambar tajam pada bidang datar hingga 120 inchi. Kemampuan fitur ini sangat memanjakan pengguna," klaim Anna.

Ponsel dengan kamera 2 megapixel ini juga memiliki kemampuan untuk merekam momen indah pengguna melalui rekaman video dan hasil jepretan foto. Untuk koneksi ke internet, D938 masih mengandalkan WAP 2.0 untuk Facebook dan chatting melalui MSN dan Yahoo Messenger.




( rou / rns )

Sumber detik com

FCC OKs $4.5 Billion Annually for Rural Broadband

The Federal Communications Commission has approved the creation of a new Connect America Fund for extending the nation's communications infrastructure to reach millions of Americans currently without access Relevant Products/Services to broadband services. The new program's annual investment of $4.5 billion over the next six years will be drawn from funds already being collected under existing regulations, the FCC said.

For example, the FCC intends to redirect the Universal Service Fund (USF) introduced in 1997 to ensure that Americans had universal access to voice Relevant Products/Services communications. As of early 2011, USF fees were equivalent to 15.5 percent of each U.S. telecom company's interstate and end-user revenues.

Given that USF has long since succeeded in fostering the availability of voice services across the U.S., the FCC is shifting the nation's universal connectivity commitment to broadband, said FCC Chairman Julius Genachowski.

"We are taking a system designed for the Alexander Graham Bell era of rotary telephones and modernizing it for the era of Steve Jobs and the Internet future he imagined," Genachowski said.

Financial Incentives For Carriers

The FCC aims to provide the nation's broadband service providers with the requisite financial incentives for extending their infrastructures to accommodate the needs of 7 million rural Americans without broadband access today. However, participating carriers must demonstrate they are deploying a full range of broadband capabilities to currently unserved customers.

For example, the new Connect America Fund benchmarks require service operators to deliver actual broadband speeds of at least 4 megabits per second downstream and 1 Mbps upstream. Furthermore, the monthly usage capacity available to consumers must be reasonably comparable to the services delivered to residential terrestrial fixed broadband networks in urban areas. In addition, the network Relevant Products/Services's latency performance must be able to support real-time applications and services such as VoIP Relevant Products/Services.

The availability of high-speed broadband within currently unserved parts of the nation is expected to lead to the creation of 500,000 new jobs over the next six years.

"We estimate that the [new initiative] as a whole will unleash billions in private-sector broadband infrastructure spending in rural America over the next decade," Genachowski said.

A New Mobility Fund

Another important aim of the FCC's new plan is to empower small businesses that otherwise couldn't exist in the small towns scattered throughout rural America, and as a result to create additional job opportunities within their communities. (continued...)

1  |  2  |  Next Page >

 

Windows Phones will bring cats, control to Xbox 360

Microsofta

Your very own adorable exotic kitten will soon be able to live both on your Windows Phone and your Xbox 360.a

By Winda Benedetti

It seems the ties that bind Windows Phones and Xbox 360 game machines together are growing tighter by the week.a

At this week's Nokia World expo in England, Microsoft showed off some of the new ways that Windows Phones will work with Xbox 360 game machines in the near future. And there's definitely some intriguing stuff coming down the line.a

We first heard about forthcoming WP7 Xbox Companion App earlier this month. But now, Microsoft's Windows Phone blog is giving us a look at how the app will turn your phone into a media controller for your Xbox 360. (Msnbc.com is a joint venture of Microsoft and NBC Universal.)a

Microsoft blogger Ben Rudolph demonstrated how the app lets you use Bing to find, say, a movie, learn more about it, and then start up the movie on your TV via the Xbox 360. The app lets you use the phone much like you would a remote controller — pausing, fast-forwarding, etc. Take a look:a

But as a gamer, what I've been most interested in is how Windows Phones can be used with Xbox 360s to impact and enhance gameplay.a

Windows Phones have worked in conjunction with the Xbox Live online service since the phones first launched. Though the cross-over features started off fairly limited — you could build up your Xbox Live gamer score and add to your achievements list by playing certain games on your phone for example — they have been growing.a

We've already seen how playing WP7 games "Crackdown 2: Project Sunburst," "Full House Poker" and "Fable Coin Golf" can have an impact on the related Xbox 360 games you're playing.a

But ever since we were treated to this tech demo showing gamers using a Windows Phone to control an Xbox 360 Kinect game, we've known bigger things must be in the works.a

It seems that giant kittens are at least one of the bigger things in the works. Rudolph posted the following video showing how the "Kinectimals" game app for Windows Phones (due to launch next week) will work in conjunction with the "Kinectimals" game for the Xbox 360.a

As you can see, you'll be able to pass the virtual lion, tiger or bear that you're raising and training in the Windows Phone version of the game over to your Xbox version of the game and back again using a QR code, the Kinect camera and the new Kinectivity function:a

advertisement

While raising virtual animals on your phone may not be up your (grown-up) alley, it's easy to see how this cross-device gaming could be put to good use in other titles.a

I'm just guessing here, but I wouldn't be surprised if we saw Windows Phones get in on some "Halo 4" action.a

For more game news, check out:a

Old-school 'Halo' gets new-school Kinect controls 'Fable Coin Golf' is a Windows Phone 7 win Halo Reclaimer Trilogy will go deep with Master Chief, Cortana Aye matey, pirates have plundered 'Modern Warfare 3'

Winda Benedetti writes about games for msnbc.com. You can follow her tweets about games and other things here on Twitter or join her in the stream here on Google+.  And be sure to check out the In-Game Facebook page here.a

In an interview, Microsoft mobile chief Andy Lees discusses how Windows Phone may finally be gaining momentum, thanks in part to new ties to Windows 8 and Xbox and the launch of Nokia's first wave of Microsoft-powered smartphones.a

.a

Aye matey, pirates have plundered 'Modern Warfare 3'

Activisiona

Pirates have reportedly made off with a partial copy of the highly anticipated game "Modern Warfare 3." If you happen to have a copy, Activision would like you to delete it ... pretty please.a

By Winda Benedetti

Listen up ye scurvy dogs, if you're already playing the year's most anticipated game, then you might want to stop.a

We're talking "Modern Warfare 3" here, which hasn't actually launched yet but apparently has been stolen and pirated.a

VentureBeat reports that pirates have managed to get their hands on at least a partial copy of the PC version of the game — which doesn't officially launch until Nov. 8.a

According to their report, an employee at a shipping warehouse in Fresno stole a single disc, which then — thanks to the powers of the Internets — began spreading far and wide via torrent sites. That employee, however, only stole Disc 2 of a two-disc PC set.a

Venture beat also reports that Activision is actively hunting down pirated copies of their highly anticipated game and is asking players to delete the illegal copies or potentially face fines.a

Meanwhile, game site Kotaku posted a YouTube video that allegedly showed a PS3 copy of the game being played.a

The video has since been pulled with only this message remaining: "This video is no longer available due to a copyright claim by Activision Games Inc."a

This is hardly the first time this sort of thing has happened. In fact, the previous "Call of Duty: Black Ops" was pirated in advance of launch and was eventually named the most pirated game of 2010. Earlier this year, both "Crysis 2," "Killzone 3" and "Gears of War 3" were leaked ahead of their release dates.a

"Modern Warfare 3," however, is perhaps the biggest of the big game launches this year. But seriously people, you only have to wait 11 more days to wait before you get a legit and complete copy of the game ... and then you won't have to fret about Activision's men in black knocking on your front door as you play it.a

Until then, you could always kill some time by, oh, I dunno, playing "Battlefield 3" or something.a

*Ducks ... runs for cover.*a

For more game news, check out:a

Battlefield 3 vs Modern Warfare 3: Which side are you on? 'Grand Theft Auto V' is coming ... to Los Angeles? Unholy ruffled feathers! 'Angry Birds' meets 'The Birds'

Winda Benedetti writes about games for msnbc.com. You can follow her tweets about games and other things here on Twitter or join her in the stream here on Google+.  And be sure to check out the In-Game Facebook page here.a

Friday, October 28, 2011

Tarif Murah, Operator Jadi Kurang Perhatikan Pelanggan

Tarif Murah, Operator Jadi Kurang Perhatikan Pelanggan

Jakarta - Perang tarif yang membuat tarif telekomunikasi di Indonesia menyentuh titik termurah memberikan dampak negatif kepada pelanggannya. Operator disinyalir menjadi kurang perhatian terhadap pelanggannya.

Fakta tersebut terungkap dari hasil survei yang dilakukan oleh Markplus Insight. Markplus Insight merupakan unit bisnis dari MarkPlus Inc yang bergerak dalam bidang riset pemasaran. Lembaga ini rutin menggelar Bandung Service Excellence Award (BSEA). Sebuah kegiatan untuk mengukur kepuasan pelanggan terhadap pelayanan sebuah perusahaan.

Data yang diterima detikINET, Jumat (28/10/2011), service execellence index untuk kategori perusahaan mobile telecomunication di tahun 2010 mengalami penurunan yang signifikan jika dibandingkan pada tahun sebelumnya. Namun di tahun ini sedikit meningkat dari tahun 2010, tapi belum menyamai index tahun 2009.

"Tahun 2009, index service excellence untuk kategori mobile telecomunication menyentuh angka 77,8 poin. Sedangkan tahun 2010 merosot menjadi 73,5 poin dan sedikit naik menjadi 74,5 poin di tahun 2011," papar Hasanuddin, Chief Executive Markplus Insight saat berbincang dengan detikINET, Jumat (28/10/2011).

Fenomena ini, sambung Hasanuddin, disinyalir karena tingkat persaingan yang sangat ketat dalam industri mobile telecomunication. Ketatnya persaingan, khususnya dalam tarif memaksa para pelaku industri mengurangi pelayanan. Akibatnya kepuasan pelanggan menjadi berkurang.

"Kita duga pada 2010 persaingan sangat ketat. Ini yang mengakibatkan pelayanan turun. Tarif murah yang sebabkan dari persaingan tersebut berdampak pada tidak terlalu care terhadap pelayanan," jelasnya.

Hasanuddin melanjutkan, jika hal tersebut dibiarkan maka industri ini tidak akan sehat. Menurutnya sudah saatnya operator untuk lebih memberikan pelayanan yang terbaik kepada pelanggannya.

"Sekarang masyarakat sudah tidak peduli lagi dengan nomor dan jaringan mana. Pelayanan yang terbaik itu yang menentukan masyarakat memilih," tukasnya.




( afz / rns )

Sumber detik com

Menjajal iOS 5 di iPhone dan iPad

Menjajal iOS 5 di iPhone dan iPad

Jakarta - IOS 5 memang diperkirakan bakal menjadi sesuatu asik bagi para pengguna iPhone dan iPad dari Apple. Pengembangan ini menghasilkan sesuatu yang inovatif dan mudah untuk melihat serta menata notifikasi di satu tempat.

Nantinya para pengguna yang sudah update ke IOS 5 bisa melihat pesan teks, missed call, peringatan secara langsung. Selain itu apa hal yang ditunggu-tunggu tentang kehadiran IOS 5 adalah hadirnya beberapa fitur baru.

iMessage. iMessage digadang-gadang bakalan menjadi saingan berat BBM karena ini adalah aplikasi chat untuk pengguna produk Apple tersebut. Dengan kehadiran iMessage dapat memudahkan pengguna untuk saling berkirim pesan teks, foto, video dan informasi kontak. Tapi ini bisa dilalui dengan koneksi Wi-Fi atau 3G yang stabil dan kuat tentunya.

Twitter. Tingginya popularitas Twitter membuat Apple juga telah melakukan integrasi langsung bagi yang sudah menggunakan iOS 5. Dengan sekali log in, pengguna iPhone atau iPod Touch bisa langsung melakukan aktivitas Twitter dengan mudah melalui Safari, bahkan Youtube.


Notification Centre. Adanya fitur Notification Center bisa menghadirkan hal-hal terbaru terbaru dari aplikasi-aplikasi yang kita gunakan digunakan. Misalnya saat bermain Twitter, kita menggun reply dari teman, maka akan muncul notifikasi tentang hal tersebut.


PC Free. Hadirnya fitur ini bisa mengatur perangkat yang sudah didukung iOS secara "out of the box" artinya tanpa menggunakan PC kita bisa mendapatkan software updates over the air (OTA) tanpa terkoneksi ke komputer.

Newsstand. Sebuah Fitur Newsstand ini merupakan bookshelf yang memberikan cara baru membeli dan menata berlangganan koran dan majalah digital.

Kamera dan aplikasi foto. Jika sebelumnya kita harus menggeser Lock Screen saat memotret kini dengan kehadiran iOS 5 memberikan kemampuan baru yaitu pengguna bisa memotret dengan menggunakan tombol volume-up.

Selain itu pada aplikasi foto yang sudah didukung sistem operasi iOS 5, kita bisa mengutak-atik foto karena tersedianya remove red-eye, crop, rotate serta berbagai fitur aplikasi foto lainnya.

Sementara itu saat kami mencobanya di iPad, ada beberapa fitur terbaru diantaranya adalah New multitouch gestures. Dengan cara swipe jari-jari kita ke arah screen nantinya kita akan dihadapkan pada multitasking bar. Swipe ke kiri dan kanan saat ada di dalam aplikasi akan memberikan fungsi flip antar aplikasi tanpa multitasking bar.

Split keyboard. Menekan dan tahan icon hide keyboard dan dragging ke atas, kita bisa memecah keyboard menjadi dua bagian. Dengan terbagi menjadi dua maka pengetikan akan bisa terasa lebih mudah terutama jika kita terbiasa memakai jempol dan memegang iPad dengan dua tangan.

Synched notifications. iOS 5 didesain dengan sistem notifikasi yang ada di iDevices. Disebut sebagai Notification Center, fitur ini juga memberikan model baru dalam pengaturan notifikasi di iPad. Fungsi yang unik ditunjukkan dengan adanya kemampuan pop-up di lock-screen iPad.

Browser reading list and reader view. Jika kamu memiliki hobi membaca blog atau cerita lain, kamu bisa menyimpannya di reading list yang ada di Safari browser. Cara ini digunakan jika kita tidak memiliki waktu yang cukup untuk membacanya dan bisa menyimpannya sehingga bisa diakses di lain waktu. Saat membaca artikel tersebut kita bisa switch ke reader view.

Typing shortcuts. Layar iPad yang lebar memudahkan kita untuk mengetik dibanding di layar iPhone yang kecil. Hadirnya iOS 5 semakin memudahkan fungsi pengetikan karena adanya fitur shortcuts.

Global dictionary Tap dan tahan jari kita di sembarang kata di web page atau aplikasi maka nantinya akan terbuka sebuah popup menu yang berisi opsi untuk menampilkan arti dari kata yang sudah di tap tadi. Sebuah fitur yang awalnya hanya bisa kita temukan di iBooks, tapi berkat kehadiran IOS 5 kita bisa mendapatkannya di iPad.

Dari semuanya ini, tentunya membuat persaingan keras antara IOS 5, dengan Android Ice Cream Sandwich, dan tentunya BBX yang bakalan menjadi sistem operasi dari RIM untuk BlackBerry. Sudah kamu mencoba iOS 5 dari perangkat iPhone 3GS, iPhone 4 atau iPod dan iPad kamu?.





( eno / eno )

Sumber detik com

DARPA offers $50,000 prize for reading shredded messages

DARPAa

The $50,000 DARPA Shredder Challenge calls on participants to reconstruct handwritten messages that have been shredded beyond recognition, including this one.a

By Alan Boyle

DARPA's latest tech challenge is offering $50,000 for a task worthy of secret agents: piecing together messages that have been shredded into thousands of bits.a

The Defense Advanced Research Projects Agency, the Pentagon think tank that previously brought you multimillion-dollar robo-car races and a nationwide hunt for red balloons, put five ripped-up puzzles online today to kick off its Shredder Challenge. If someone wins, and I'm betting that someone will, that would be good news and bad news for the Defense Department — and for folks like you and me.a

"The goal is to identify and assess potential capabilities that could be used by our warfighters operating in war zones, but might also create vulnerabilities to sensitive information that is protected through our own shredding practices throughout the U.S. national security community," DARPA said in its contest announcement.a

Here's how the contest works: Participants register via the Shredder Challenge website, and then download five bunches of files that are essentially screenshots of shredded-up documents, plus instructions. They'll have to figure out how to put the documents back together, either by using computer analysis or by matching up itty-bitty pieces of printouts. Then they'll have to send DARPA an email with scans of the completed puzzles, the answers to questions about each puzzle ... and an explanation of the reasoning process that led to the solution.a

Each of the puzzles carries a point value, and an online leader board will track the scores of the top contestants. DARPA will announce the winner and the amount of the prize awarded on Dec. 5, based on the points earned as well as the time stamps for submissions.a

Hundreds sign up"We are all pretty excited about this one," Dan Kaufman, director of the Information Innovation Office, told me in an email. So are puzzle fans: Soon after the competition opened, DARPA warned in a Twitter update that, "due to interest in the Shredder Challenge, there may be a delay accessing" the puzzle website. The Web traffic jam eased once DARPA beefed up its bandwidth.a

Kaufman said this afternoon that "registrations were at 240 when I last checked, and not slowing down."a

advertisement

When I spoke with Kaufman, he said no one had yet submitted an entry. He couldn't predict whether it would take hours or days for puzzle sleuths to submit solutions. That's what makes the exercise interesting.a

Kaufman's a veteran of 2009's Red Balloon Challenge, which asked participants to figure out the locations of 10 red balloons scattered around the country. He recalled that there was similar uncertainty about the outcome back then: "We were torn between 'It will never be solved' and 'Somebody's gotta solve this.'"a

It turned out that researchers from the Massachusetts Institute of Technology's Media Lab figured out the locations in just under nine hours, winning $40,000 in the process. A research paper published this week in the journal Science laid out the MIT team's winning strategy: a system of "recursive incentives" that promised payoffs for those who discovered the balloons, as well as those who recruited the discoverers.a

MIT's Alexander Pentland and his colleagues said the recursive-reward arrangement could be used for life-and-death searches — for example, to look for a missing child, a criminal at large or the survivors of a natural disaster.a

Good news, bad newsKaufman told me that the winner of the Shredder Challenge may well use a method that DARPA's own researchers haven't thought of. Such methods could be used to read documents that have been shredded by the bad guys, such as al-Qaida operatives in Afghanistan. "Currently, this process is much too slow and too labor-intensive, particularly if the documents are hand-written," Kaufman said in a news release. "We are looking to the Shredder Challenge to generate some leap-ahead thinking in this area."a

Better message-demangling methods also could be used by bad guys to reconstruct financial statements, credit card reports and other sensitive documents that consumers thought had been safely disposed of.a

"I'm concerned about the privacy implications," my colleague at msnbc.com's Red Tape Chronicles, Bob Sullivan, told me today.a

Kaufman acknowledged that the contest's outcome might make you feel less secure about what happens to their shredded documents. But if that's the case, it's better to know that up front instead of burying your head in the sand. "I would say the 'ostrich defense' is not a good one," he told me.a

advertisement

Who knows? Maybe the first thing to come out of DARPA's latest challenge will be a rush to buy shredders that grind paper into powder. What do you think? Weigh in with your comments below.a

Other challenges from DARPA:a

2005: Stanford robo-car wins $2 million desert road race 2007: Driverless SUV wins $2 million Urban Challenge 2009: Balloon hunt nets $40,000 for MIT-led team 2011: DARPA wants to recycle space junk into satellites

Connect with the Cosmic Log community by "liking" the log's Facebook page, following @b0yle on Twitter or adding me to your Google+ circle. You can also check out "The Case for Pluto," my book about the controversial dwarf planet and the search for other worlds.a

Trikomsel Raup Rp 4,58 Triliun dari Jualan Ponsel

Trikomsel Raup Rp 4,58 Triliun dari Jualan Ponsel

Jakarta - Telepon seluler atau ponsel masih menjadi penyumbang pendapatan bersih terbesar PT Trikomsel Tbk. Hingga triwulan ketiga 2011 ini, ponsel yang terjual menghasilkan pendapatan Rp 4,58 triliun, naik Rp 1,4 triliun atau 44,07% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, Rp 3,18 triliun.

Meningkatnya kinerja penjualan ponsel turut membantu Trikomsel membukukan pertumbuhan laba bersih Rp 5,34 triliun dan pendapatan bersih Rp 212,93 miliar. Masing-masing meningkat 39,92% dan 35,66% dibandingkan periode yang sama tahun 2010.

"Dengan adanya diversifikasi produk pada portfolio kami dan ekspansi usaha ke pasar internasional, kami optimistis pendapatan dan kinerja pada tahun 2012 akan lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya," kata Direktur Trikomsel Juliana Samudro, dalam keterangan tertulisnya, Jumat (27/10/2011).

Trikomsel memiliki dua aktivitas bisnis utama, yaitu usaha distribusi dan ritel. Per 30 September 2011 jaringan gerai ritel OkeShop telah mencapai 847 gerai tersebar di 153 kota di Indonesia, serta memiliki jaringan kerja 15.000 dealer aktif/independent retailer di seluruh Indonesia.

Jika dijumlahkan dengan aliansi strategis bersama Global Teleshop, jaringan gerai ritel Trikomsel tercatat telah lebih dari 1.200 gerai yang tersebar di 175 kota dan 33 propinsi di seluruh Indonesia.

Seperti dikatakan oleh Juliana, bisnis Trikomsel terus berkembang dengan dipercaya sebagai distributor resmi produk Hewlett-Packard (HP), Lenovo, Nokia, BlackBerry, Samsung dan Sony Ericsson.



( rou / rou )

Sumber detik com

Cloud Networking Demand Fuels Citrix Revenue Growth

Citrix Relevant Products/Services Systems reported Thursday that third quarter revenues at the virtual Relevant Products/Services computing technology provider reached $565 million -- a 20 percent rise in comparison with the same quarter last year.

Company executives said the robust growth was fueled by demand for new technologies pertaining to desktop Virtualization and cloud Relevant Products/Services networking, as well as a recent expansion in the capabilities and footprint of Citrix Systems' software Relevant Products/Services-as-a-service (SaaS) business.

Third quarter revenue from the company's desktop solutions business grew 14 percent year over year to $316 million, including product license growth of 24 percent. What's more, third quarter sales of the company's XenDesktop offering increased by more than 65 percent.

"We have strong positions across SaaS and collaboration Relevant Products/Services, virtualization Relevant Products/Services and desktop, networking and cloud platform markets," Citrix Systems CEO Mark Templeton noted.

"And the investments we've made over the past year in people, infrastructure, innovation and go-to-market is powering growth through geographical reach and business model diversity," Templeton said.

Record XenDesktop Sales

Citrix posted record XenDesktop sales in excess of $22 million, with the range of customers spanning the healthcare, retail, insurance, government, and education markets.

"In total, over 3,000 different customers purchased XenDesktop, including 174 transactions for more than 1,000 seats each and 24 deals for over 5,000 seats each," said Citrix Systems CFO David James Henshall.

Third quarter SaaS revenues rose 20 percent to $110 million -- fueled by demand for Citrix collaboration products, which accounted for more than 50 percent of the total. Moreover, third quarter revenue at Citrix Systems' datacenter and cloud business grew 32 percent year over year to $111 million.

"Growth here was again led by NetScaler with license revenue up 48% year-on-year," Henshall told investors during a conference call Thursday.

Leveraging Recent Acquisitions

Moving forward, Citrix intends to leverage additional capabilities that the company has acquires through recent acquisitions, such as its third quarter deals for cloud platform provider Cloud.com and RingCube -- a developer of personalization technology for virtual desktops. The company also has big plans for the data Relevant Products/Services storage Relevant Products/Services, sharing and collaboration capabilities it gained through its acquisition of ShareFile in a deal that closed earlier this month. (continued...)

1  |  2  |  Next Page >

 

Energy from hot rocks abounds

SMU / Googlea

A new map shows the vast potential for geothermal energy across the U.S.a

By John Roach

Clean, accessible, reliable and renewable energy equivalent to 10 times the installed capacity of coal power plants in the U.S. is available from the hot rocks under our feet, according to the results of a new mapping study.a

The energy, called geothermal, is generated from heat found deep below the Earth's surface. While there's some geothermal developed in the western U.S., it was previously thought lacking in the eastern portion of the country.a

Now, researchers at Southern Methodist University, with funding from Google.org, have compiled geological data from 35,000 sites across the U.S. and found that there's massive potential all across the country, including significant portions of the eastern two-thirds of the U.S.a

What's more, the energy can be tapped with existing technology, according to the researchers. That's largely due the recent development of drilling techniques that make methods such as enhanced geothermal systems (EGS) possible.a

In EGS, a well is drilled several miles into the Earth's crust, water is injected down that well to fracture hot rocks, creating thousands of small pathways for the water to flow and be heated. This hot water and steam is then piped to the surface, where it powers a turbine to generate electricity.a

Key to addressing some of the environmental concerns about excess water usage, the used water is recycled back down the well, creating a closed loop, as Google explains in this introductory video below.a

Learn about the potential for EGS with this video from google.org.a

Other concerns associated with the technology include the potential to create earthquakes. When the hot rock is broken apart, it induces seismicity — generates earthquakes — that can be felt at the surface. It could also trigger a larger quake.a

For a good overview of this risk, read this editorial from Domenico Giardi, director of the Swiss Seismological Service, published in the journal Nature. Earthquakes stopped an EGS project in Basel, Switzerland, in 2009.a

A protocol for monitoring and mitigating earthquake problems associated with EGS has been developed, and the new mapping results are compliant with that protocol, according to the SMU researchers. a

All of this should help nudge along development of this energy resource, which isn't subject to the fickleness of the weather that hampers wind and solar. And with more than 3 million megawatts of accessible geothermal mapped, the potential seems tempting.a

More on geothermal energy:a

Hot rocks, water heat this town MIT study: Get more energy from Earth's heat Geothermal energy boom? U.S. to open lands Energy from hot rocks? What out for quakes

 a

John Roach is a contributing writer for msnbc.com. To learn more about him, check out his website. For more of our Future of Technology series, watch the featured video below.a

 a

Disposable computers for hurling into infernos, underwater robots that team up for search and rescue, and other new tools are coming to the aid of emergency responders during calamities.a

 a

An animated summary of the Steve Jobs biography

YouTubea

By Rosa Golijan

Haven't had time to read "Steve Jobs," the authorized biography of Apple's late co-founder, just yet? No worries! There's a minute-and-a-half-long animated video which summarizes bits of the six-hundred-page book.a

The video is brought to us by Taiwan's New Media Animation news crew — the folks who previously portrayed Jobs as a Ninja-wannabe who carries deadly throwing stars, a crook who preys on children,  an evil Darth Vader type of character, and so on — and as expected, it's full of satirical exaggerations.a

You can check out the video below, but keep in mind that it's only a silly summary of what is revealed in "Steve Jobs." No video could possibly sum up everything that acclaimed biographer Walter Isaacson managed to uncover over the course of two years and through countless interviews.a

If you're looking for a more serious animated video about Jobs — no, that's not an oxymoron — then you might want to check out the solemn clip NMA created right after his death.a

Related stories:a

Remember when Steve Jobs prank-called Starbucks? Silly video makers turn serious to honor Steve Jobs Steve Jobs may have been working until day before death

Want more tech news, silly puns or amusing links? You'll get plenty of all three if you keep up with Rosa Golijan, the writer of this post, by following her on Twitter, subscribing to her Facebook posts, or circling her on Google+.a

Thursday, October 27, 2011

Ironis, CP Nakal Cuma Diberi Sanksi Ringan

Ironis, CP Nakal Cuma Diberi Sanksi Ringan

Jakarta - Pencurian pulsa yang dilakukan oleh sejumlah content provider (CP) nakal memang amat meresahkan. Namun ironisnya, aksi tersebut ternyata tidak bisa digolongkan dalam tindak pidana.

Hal itu diungkapkan oleh Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) usai mengadakan pertemuan tertutup bersama 10 operator di Gedung Sapta Pesona, Jakarta, Kamis (27/10/2011).

"Sesuai dengan regulasi yang ada, kewenangan kita hanya bisa menghentikan operasinya dan memberikan sanksi administratif saja, bukan memenjarakannya," kata Wakil Ketua BRTI, Muhammad Budi Setyawan, dalam jumpa pers.

Pun demikian, BRTI berencana mengubah regulasi tersebut agar memiliki kewenangan lebih jauh, misalnya menindak para CP nakal.

"Rencananya, kita memang akan merevisi beberapa aturannya. Salah satunya mengantisipasi tindak pidana. Kalau cuma sanksi administratif sepertinya kurang seru, biar mereka jera," tambah Budi.

Hingga kini BRTI mengklaim sudah menemukan sejumlah CP yang diduga terlibat dalam kasus pencuriuan pulsa yang konon sampai merugikan pelanggan hingga Rp 900 miliar. Sayangnya, daftar nama CP nakal tersebut masih belum berani diungkapkan BRTI.

"Kami masih sulit memilahnya, karena tiap CP mempunyai banyak jenis konten, bahkan totalnya hingga ribuan. Tapi hal ini akan kami selidiki terus," tukas Budi.

Dalam kesempatan sebelumnya, Menkominfo Tifatul Sembiring sempat mengatakan, ada 60 CP nakal yang telah dihentikan kerja samanya dengan operator. Para CP tersebut, katanya telah dimasukkan dalam daftar hitam.

"CP yang resmi terdaftar di BRTI ada 205, dan sebenarnya untuk mendaftarkan diri sebagai CP sangat sederhana. Bisa daftar lewat online," pungkas Budi.




( eno / rou )

Sumber detik com

Pemenang Blog Award Sesi 26 - BRONZE

Pemenang Blog Award Sesi 26 - BRONZE

Jakarta - Tim Internet Sehat telah memilih dua blog pemenang untuk kategori BRONZE Internet Sehat Blog & Content Award (ISBA) 2011. Andakah yang menang?


Tim Internet Sehat telah memilih dua blog pemenang Internet Sehat Blog & Content Award (ISBA) 2011. Setelah melakukan proses verifikasi dan penilaian, melalui ini kami menyampaikan bahwa blog berikut ini layak dan berhak mendapatkan penghargaan ISBA 2011 untuk kategori BRONZE minggu ini, Kamis (27/10/2011)

http://dahlaniskan.wordpress.com

http://dahlaniskan.wordpress.com. Eits, jangan tertipu dengan alamat blognya. Ini bukan blognya Dahlan Iskan, CEO surat kabar Jawa Pos dan Jawa Pos News Network, yang baru menjabat sebagai Menteri BUMN. Blog ini adalah sebuah KliBlog (Kliping Blog) dari Catatan Dahlan Iskan yang diterbitkan di surat kabar Jawa Pos, yang dikumpulkan oleh seseorang yang mengagumi tulisan-tulisan serta kesederhanaan beliau. Begitulah sang Admin menulisnya pada bagian profil.

Namun memang bukan sang admin saja yang mengagumi tulisan-tulisan Dahlan Iskan, banyak dari para pembaca yang dengan setia mengikuti dan memberi komentar positif atas perjuangan yang dilakukan Dahlan Iskan dalam memajukan negeri ini. Komentar-komentar tersebut berujung menjadi diskusi menarik yang berlangsung pada tiap postingannya. Seperti dalam artikel yang diposting pada 20 Oktober 2011 lalu dengan judul "Inikah Kisah Kasih Tak Sampai?". Ups, ini bukan tulisan cerita cinta kasih remaja melainkan cerita Dahlan Iskan atas kecintaannya terhadap PLN yang berawal dari benci namun ketika cintanya sudah setengah mati, beliau harus meninggalkannya untuk tugas lain yang telah diamanahkan kepadanya. Artikel yang sangat menawan, kritis dan cerdas.

Jangan lewatkan juga artikel-artikel lainnya seperti "Agar Ayam Tak Tercekik di Lumbung Padi", "Mengatasi Pungguh Sumatera yang Mahal" dan masih banyak artikel lain yang sayang jika dilewatkan. Pembaca juga bisa mengambil hikmah dari setiap cerita yang dipostingnya, mencontoh hal positif yang dilakukannya dan merasakan semangat perjuangannya. Tunggu apa lagi? Langsung kunjungi blognya.

http://ciscadv.blogdetik.com

Francisca Prandayani, seorang Public Relation, Promotion dan Advertising Manager di Da Vinci Indonesia secara gamblang dan blak-blakan mengeluarkan isi kepalanya di blog yang berlamatkan di http://ciscadv.blogdetik.com. ApaKataCisca dengan tagline "Tagline tidak penting yang penting kontennya", mempertegas apa yang dibahas Cisca--begitu nama panggilannya--memang seadanya, tidak ditutup-tutupi dan terjadi disekitar kita.

Simak saja ceritanya dalam "Dating 101: Twittertainment", yang bisa membuat pembaca tersenyum sendiri dan mungkin akhirnya menyadari efek mikro blog yang kadang hanya dipandang just for fun oleh sebagian orang.

Atau bahasan lain yang sedikit kontroversial yang oleh sebagian orang dianggap tabu, "Dating 101: Bicara Seks yang Seksi". Jangan dulu biarkan pikiran Anda menjelajah ke mana-mana, artikel yang mengupas tentang pentingnya pendidikan seks ini disajikan dengan elegan. Kreativitasnya dalam memaparkan isu yang terjadi di sekitar dengan penyajian yang menarik membuat pembaca betah berlama-lama berada di blog ini. Tidak hanya bercerita tentang dating atau isu sosial yang sedang terjadi, blog ini juga berisikan tema-tema yang berkaitan dengan pekerjaan yang telah menjadi passion dan hobi sang penulis seperti arsitektur, desain, interior, museum dan travelling. Sungguh cerdas dan menginspirasi. Para super woman wajib mengunjungi blog ini.

Internet Sehat Blog & Content Award (ISBA) 2011 adalah sebuah penghargaan sepanjang tahun yang diberikan kepada pengelola Blog, Wiki, Forum, Portal dan berbagai jenis layanan konten lainnya, baik perseorangan ataupun berkelompok, yang dengan segenap daya kreatifitasnya telah menuangkan ide, gagasan dan pikirannya dalam bentuk tulisan secara online.

Tulisan tersebut tentunya yang harus dapat memberikan ide ataupun mengarahkan pembaca untuk melakukan tindakan yang positif dan bermanfaat, bagi dirinya ataupun masyarakat sekitarnya di Indonesia. Goal dari program ini adalah untuk mendukung tumbuhnya konten-konten lokal sehingga semakin banyak generasi muda Indonesia yang aktif menulis di blog.

ISBA 2011 diinisiasi oleh ICT for Partnership (www.ictwatch.com) didukung oleh XL Axiata (www.xl.co.id), Norton Symantec(www.symantec.com) dan detikINET (www.detikinet.com).

Ingin seperti mereka? Simak cara-caranya di http://isba.ictwatch.com




( rns / rns )

Sumber detik com

Apple patents “Slide to unlock” gesture

The iPhone was in development long before Steve Jobs revealed it to the world back in January 2007. Therefore it comes as no surprise that one of the highlight features of the iPhone and iOS, the ‘slide to unlock’ feature on the lockscreen, was applied for a patent back in December 2005. Two days ago the US Patent & Trademark Office granted Apple this patent. Given how broken the current patent laws are, I won’t be going into whether this is right or wrong. However, as things stand, currently every Android phone manufacturer are infringing on this patent given the wording below.

A device with a touch-sensitive display may be unlocked via gestures performed on the touch-sensitive display. The device is unlocked if contact with the display corresponds to a predefined gesture for unlocking the device. The device displays one or more unlock images with respect to which the predefined gesture is to be performed in order to unlock the device. The performance of the predefined gesture with respect to the unlock image may include moving the unlock image to a predefined location and/or moving the unlock image along a predefined path. The device may also display visual cues of the predefined gesture on the touch screen to remind a user of the gesture. In addition, there is a need for sensory feedback to the user regarding progress towards satisfaction of a user input condition that is required for the transition to occur.

That said, this patent doesn’t mean the end of “slide to unlock” gestures for all Android smartphones. In a recent lawsuit Apple filed against Samsung for both hardware and software patent infringements, a Dutch court ruled against Apple saying that another mobile device, the Neonode N1m already had this feature. The N1m was released in March 2005, so the tech already predates the iPhone. You can see the ‘slide to unlock’ gesture at the 4:13 mark in the video below.

Lebih Intim dengan Nokia Lumia 800 & Lumia 710

Lebih Intim dengan Nokia Lumia 800 & Lumia 710

Jakarta - Dua handset dengan sistem operasi Windows Phone 7.5 atau Mango resmi diluncurkan Nokia pada ajang Nokia World di London. Keduanya menjadi senjata awal Nokia sebelum kabarnya akan menggelontorkan lebih banyak ponsel Windows pada tahun depan.

Memang platform Windows Phone sudah dipakai beberapa vendor ponsel seperti HTC, Samsung, sampai LG. Namun Nokia meyakini handset mereka lebih baik dan menyajikan pengalaman menggunakan Windows Phone secara real.

Dilihat dari sisi desain, kedua handset tersebut terlihat berkelas. Terutama Lumia 800 yang memang ditujukan bagi segmen high end. Kemudian Nokia 710 mirip-mirip dengan bentuk ponsel Symbian. Nokia 710 sendiri cover belakangnya dapat diganti dengan berbagai pilihan warna cerah.

Patut ditunggu apakah perjudian Nokia menggunakan OS Windows Phone berbuah manis. Beberapa analis meyakini kedua handset di atas cukup punya potensi menyaingi iPhone ataupun Android, dari sisi desain dan fitur yang ditawarkannya. Simak dari dekat foto keduanya berikut ini:

Bagian belakang Nokia Lumia 800. Handset ini memiliki kamera 8 megapixel lengkap dengan dual LED Flash untuk penerangan.

Wujud Lumia 800 tampak amat mirip dengan Nokia N9, handset Nokia yang memakai sistem operasi MeeGo

Fitur peta di Nokia Lumia 800 menyajikan gambar bangunan 3 dimensi. Layanan ini dapat dinikmati secara gratis.

Nokia Lumia 710 adalah salah satu handset Windows Phone dengan harga paling murah saat ini, berkisar 270 euro

Bagian belakang cover Lumia 710 dapat diganti-ganti. Handset ini tampaknya ditujukan untuk segmen pasar kawula muda.

Nokia 710 memakai sistem operasi Windows Phone Mango.


( fyk / rou )

Sumber detik com

Nokia’s “Lumia” name means “prostitute” in Spanish

Hours after the name of Nokia’s new Windows Phone Mango based handsets were announced, someone obviously had to check out the validity of this seemingly obscure name. And sure enough, MSNBC figured out that the word “Lumia” from the Lumia 800 and Lumia 710 handsets actually translates to “prostitute” in Spanish slang .

The proof can be found at the Real Academia Espa’nola which specifies “lumia” as the synonym for “prostitute”. However, it wouldn’t be surprising if Spanish natives haven’t heard this term so much, if at all, it’s because of the way the word snuck into the vocabulary. Futher research revealed that there’s a German book called ”Der Gitanismo im spanischen Argot” or “The Gypsy in Spanish slang” wherein the origins of the slang are revealed. Basically “lumia” came into the Spanish language as used by gypsies, and wouldn’t be heard in the modern day without Gypsy influence.

Still, this is no excuse for a a corporate as huge as Nokia to not do thorough research into a brand name for their upcoming flagship handsets. On the other hand maybe someone did realize what this meant, but decided to go ahead with the “Lumia” name anyways because of all the controversy it’ll create. No such thing as bad publicity after all.

About Taimoor Hafeez

From auditing to editing, I now test and analyze the latest gadgets and games instead of the latest financial statements. Both jobs are equally intense and rewarding. In my free time you'll find me raiding in WoW or engineering in TF2.

Comments

Angry Birds Ikut Terbang ke Luar Angkasa

Angry Birds Ikut Terbang ke Luar Angkasa

Jakarta - Berada di luar angkasa dalam kurun waktu cukup lama seperti yang dialami para astronot, mungkin menyenangkan. Tapi ada kalanya mereka akan bosan. Nah, untuk mengobati kejenuhan mereka, Angry Birds pun 'diterbangkan' ke luar angkasa.

Ya, untuk menjaga agar mereka tetap sibuk, para kru stasiun luar angkasa internasional (ISS) segera akan menerima kiriman iPad. Penggunaan iPad di luar angkasa ini dibatasi hanya untuk hiburan, dan tentu saja Angry Birds termasuk salah satu hiburan yang ada di dalamnya.

Dilansir Today in Tech yang dikutip detikINET, Kamis (27/10/2011), iPad untuk para astronot ini rencananya akan 'diluncurkan' 30 Oktober mendatang oleh program penerbangan luar angkasa Rusia, berbarengan dengan pengiriman pasokan berbagai perlengkapan untuk ISS.

Tiga orang kosmonot--sebutan astronot dari Rusia--disebutkan akan membawa Angry Birds dalam perjalanan mereka menuju luar angkasa dan menggunakannya sebagai indikator gravitasi nol.




( rns / rou )

Sumber detik com

Nokia Pamerkan Ponsel Fleksibel yang Bisa Ditekuk

Nokia Pamerkan Ponsel Fleksibel yang Bisa Ditekuk

Jakarta - Apa jadinya jika ponsel terbuat dari bahan fleksibel dan elastis seperti karet? Sudah terbayang, perangkat ini akan sangat lentur sehingga bisa ditekuk-tekuk. Nah, ponsel seperti inilah yang baru-baru ini dipamerkan Nokia. Tidak percaya?

Nokia menyebutnya sebagai 'perangkat kinetik'. Prototype ini diperlihatkan vendor ponsel asal Finlandia tersebut di ajang Nokia World 2011 di London. Keunikannya menarik perhatian pengunjung di perhelatan tersebut.

Ya, sebagian navigasi di ponsel ini dapat dilakukan dengan cara menekuk-nekuknya. Misalnya, seperti yang bisa dilihat dalam rekaman video yang diunggah ke YouTube, pengguna ponsel ini bisa menekuk ponsel ke atas dan bawah ketika akan melakukan zoom in atau zoom out gambar di ponsel.

Pengguna juga bisa menekuknya secara menyilang dengan memegang sisi kanan atas dan kiri bawah sebagai gerakan pengganti fungsi scrol ke atas dan bawah.

Berdasarkan laporan CNET yang dikutip detikINET, Kamis (27/10/2011), seorang peraga di booth Nokia mengatakan ponsel ini merupakan hasil eksperimen Nokia dengan mengolah sejumlah karbon nanotube. Bahan ini ditanamkan pada material fleksibel yang memungkinkan perangkat mengontrol navigasi layar dengan menekuknya. Bahan ini rupanya juga cukup kuat dan tahan air.

Lantas akankah Nokia memproduksinya secara massal sebagai ponsel komersial? Nokia tidak mengungkapkannya secara pasti. Namun sumber lain menyebutkan, kemungkinan Nokia akan merilisnya.



( rns / rns )

Sumber detik com

4 Kriteria Kota Digital

4 Kriteria Kota Digital

Jenewa, Swiss - Sejumlah kota kerap kali melontarkan klaim bahwa wilayahnya telah menjadi kota digital. Namun sejatinya, apa kriteria untuk menyandang gelar prestis tersebut?

Menurut International Telecom Union (ITU), setidaknya ada 4 kriteria yang harus dipenuhi sebuah kota jika ingin dikenal sebagai kota digital.

Pertama adalah konektivitas broadband. Bagi kota digital, ketersediaan broadband menjadi hal yang vital. Bahkan kebutuhannya diibaratkan bak ketersediaan air bersih dan jalan raya yang mulus membentang.

Kota digital dituntut untuk memiliki visi yang jelas terhadap masa depan broadband di masa depan, serta terkait komitmen regulator yang tercermin dalam kebijakan dan realisasi pengembangannya.

Kedua, digital inclusion. Dijelaskan ITU, kota digital dituntut untuk memperkenalkan mereka yang kurang melek teknologi dengan hal-hal yang berbau teknologi digital dan broadband.

Intinya pihak terkait diharapkan dapat memberikan pelatihan untuk mengasah kemampuan kalangan di atas dan memberikan akses kepada pemerintah dan layanan komersial.

Inovasi menjadi syarat ketiga. Broadband diyakini menjadi media utama bagi perusahaan-perusahaan untuk melahirkan inovasi, menciptakan lapangan pekerjaan baru, serta menekan biaya. Di sisi lain, perusahaan juga diminta untuk memberikan layanan di manapun dan kapanpun.

Syarat terakhir adalah pengetahuan bagi tenaga kerja. Pihak terkait dituntut untuk mengenali pengetahuan karyawan mereka sehingga dapat dioptimalkan untuk menciptakan nilai ekonomi.

Pasalnya, kota digital dikatakan bakal mengandalkan ICT untuk mendukung sektor pendidikan dan pelatihan guna menggenjot kemampuan sumber daya manusianya (SDM).

"Planet kita (Bumi-red.) sebentar lagi akan dihuni oleh 7 miliar orang. Dan tuntutan terus meningkat dari sektor industri," kata Sekjen ITU, Dr Hamadoun Toure.

"Sementara itu, akun (layanan internet) penduduk akan menjadi setengah populasi dunia. Ini saat yang tepat untuk membuka wawasan ke dalam dunia yang selalu terhubung dan masa depan digital," pungkasnya.




( ash / fyk )

Sumber detik com

Messenger Apa yang Berpotensi Ancam BBM?

Messenger Apa yang Berpotensi Ancam BBM?

Jakarta - BlackBerry Messenger (BBM) begitu populer di ranah layanan messenger. Sudah sangat umum jika pengguna BlackBerry sangat lekat dengan layanan ini. Adakah pesaing yang potensial menggerus BBM?

Nophin, penggiat gadget dari Jeruknipis.com berpendapat untuk saat ini belum ada layanan messenger yang paling mendekati dan potensial mengalahkan BBM.

"Kenyamanan menggunakan BBM adalah terus terkoneksi, BBM itu ada di ponselnya. Kalau ponsel lain, kita harus pakai aplikasi third party, itu ketika sinyal tidak ada, gampang lose connect," tuturnya di acara Ngopi Bareng detikINET, Rabu (26/10/2011).

Dia menyebutkan, iMessage dari Apple tampak paling potensial mengalahkan BBM di antara layanan messenger lain, namun dia masih meragukan. "Itu kan di perangkat touch screen. Saya masih agak sangsi karena kebanyakan kurang nyaman," ujarnya.

Sementara jika mau dibandingkan dengan WhatApps, dia mengatakan aplikasi ini belum banyak yang memakai. Dan meski kelebihannya adalah bisa digunakan di banyak platform, Nophin berpendapat sosialisasi aplikasi messenger ini belum sekencang BBM.


Ngopi Bareng detikINET adalah diskusi santai bulanan yang diadakan detikINET. Acara kali ini didukung oleh Anomali Coffee.




( rns / fyk )

Sumber detik com

Sprint Network Gets iPhone 4S Stress Test

Responding to reports of iPhone 4S speed issues, Sprint-Nextel said Wednesday that the performance of the phone on the carrier's nationwide network Relevant Products/Services has been consistent with expectations.

"We are seeing a very low return rate for this device but we are watching the reports of speed issues very closely," Sprint said.

Sprint said its own benchmark tests have showed little to no performance difference between the iPhone models it now offers and those sold by rival carriers AT&T Relevant Products/Services and Verizon Wireless. Nevertheless, Sprint said it saw opportunities to optimize Relevant Products/Services performance -- specifically in high-network capacity areas.

"We see this as typical optimization work and do not have any specific area of concern," Sprint said in an e-mail statement. "We are listening to our customers and working closely with our partners at Apple to ensure optimal performance of iPhone devices on our network."

According to Sprint CEO Dan Hesse, the iPhone is well on its way to breaking the previous Sprint sales record held by the HTC EVO 4G Relevant Products/Services, in terms of the percentage of device buyers who are additions to Sprint in the weeks following the launch. On the other hand, Sprint's avalanche of new iPhone subscribers is also a stress test for the carrier's network.

Worth Every Penny

The unavailability of Apple's iPhone from Sprint was the No. 1 reason why customers had switched from Sprint to another network in the past -- as well as why new customers were reluctant to try Sprint, Hesse said.

"Our early results of selling the iPhone 4 and iPhone 4S have confirmed the iPhone's ability to attract new customers," Hesse told investors in a conference call Wednesday.

Sprint's iPhone deal with Apple will also provide a stress test with respect to the carrier's initial financial outlays. According to Sprint CFO Joseph Euteneuer, the cost of adding an iPhone customer Relevant Products/Services to its network is roughly $200. The cost of adding an average non-iPhone customer is nearly 40 percent lower.

Still, Hesse believes Sprint's four-year iPhone contract with Apple -- which features a minimum commitment of $15.5 billion -- will prove to be worth every penny.

The customer lifetime value of an iPhone customer, Hesse said, is "at least 50 percent greater than in a typical smartphone user -- driven primarily by more efficient use of our network and lower churn." (continued...)

1  |  2  |  Next Page >

 

Cosplay that puts your costume to shame

By Todd Kenreck

We went around talking to cosplay gamers at the PAX 2011 convention about why they like dressing up as their favorite video game characters.a

Wednesday, October 26, 2011

BlackBerry Laku Karena Orang Indonesia Latah

'BlackBerry Laku Karena Orang Indonesia Latah'

Jakarta - BlackBerry seakan menjadi piranti 'wajib' bagi sebagian kalangan. Hal ini dinilai berkaitan dengan karakter masyarakat Indonesia yang mudah terbawa tren, latah mengikuti teman-temannya.

Pernyataan tersebut dikatakan oleh Nophin sebagai penggiat gadget dari Jeruknipis.com dalam acara Ngopi Bareng detikINET yang bertajuk 'Rahasia di Balik Ketenaran BlackBerry di Indonesia'.

"Orang-orang Indonesia bersifat follower dan mudah terbawa tren," ujar Nophin. "Selain itu tingkat konsumerisme masyarakat Indonesia sangat besar sehingga apabila ada barang baru, bisa ditebak responnya membabi buta," tambahnya.

Faktor lain yang membuat BlackBerry sukses di Indonesia ialah gengsi masyarakat yang cukup tinggi. Terkait dengan penuturan Nophin di atas, sebagian masyarakat Indonesia merasa bangga apabila memakai handphone yang belum pernah dipakai orang lain, meskipun jika dilihat-lihat harga piranti tersebut masih menjulang.

Keeksklusifan adalah faktor selanjutnya yang diburu oleh masyarakat Indonesia. Hal ini terlihat manakala mereka melihat piranti tersebut dipakai oleh kalangan atas, maka mereka akan ikut menggunakannya. "Makin eksklusif makin diincar, apalagi BlackBerry banyak 'diendorse' oleh artis-artis sinetron," demikian tutur Nophin.

Kelekatan pengguna BlackBerry dengan pirantinya turut disinggung oleh Nophin. Dalam acara Ngopi detikINET, Rabu (26/10/2011) ia mengatakan, "Sekarang orang lebih memilih ketinggalan dompet daripada ketinggalan BlackBerry," pungkasnya.

Tren BlackBerry sendiri dikatakan oleh Handono Warih selaku GM Mobile Data Service Channel Development XL, masih akan berlanjut hingga 2-3 tahun mendatang. Dikarenakan, industrinya di Indonesia sudah terbentuk.

Ngopi Bareng detikINET adalah diskusi santai bulanan yang diadakan detikINET. Acara kali ini didukung oleh Anomali Coffee.


( sha / fyk )

Sumber detik com

Android app downloads surpass iOS

Research firm ABI‘s Mobile Application Research Service recently released some interesting stats on global app downloads. Of all the apps downloaded in the 2nd quarter of this year, Android owners account for 44% of the market share, with iOS devices accounting 31%. In 2009 Android apps accounted for just 11% of global market share, without the iOS domination continuing into (August) 2010 with a 52% market share. For the first time Android apps have overtaken the iOS platform for app downloads.

“Android’s open source strategy is the main factor for its success,” says Lim Shiyang, research associate. “Being a free platform has expanded the Android device install base, which in turn has driven growth in the number of third party multi-platform and mobile operator app stores. These conditions alone explain why Android is the new leader in the mobile application market.”

Part of this could be due to the low shipments in the 2nd quarter for iPhone, which fell to 9%, down from 15% in the previous quarter. In the same period Android smartphone shipments increased to 36%. However, much of this could be down to the fact that people around th eworld were waiting for the iPhone 4S, which after release has already broken sales records. I guess the year end figures may well reverse for which platform has the highest app downloads.

Despite the market share increase, Apple owners still download more apps per Android users by a factor of 2 to 1. “Apple’s superior monetization policies attracted good developers within its ranks, thus creating a better catalog of apps and customer experience,” said Dan Shey, practice director, mobile services. By the year end, the total smartphones install base is expected to increase to 46%, while the number of apps downloaded is expected to be as much as 29 billion worldwide.

About Taimoor Hafeez

From auditing to editing, I now test and analyze the latest gadgets and games instead of the latest financial statements. Both jobs are equally intense and rewarding. In my free time you'll find me raiding in WoW or engineering in TF2.

Comments

Kominfo Siapkan Aturan Keamanan Cloud Computing

Kominfo Siapkan Aturan Keamanan Cloud Computing

Jakarta - Kementerian Kominfo tengah menyiapkan aturan tentang keamanan dan privasi di cloud computing melalui Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) Penyelenggaraan Informasi dan Transaksi Elektronik (PITE).

"Ini peluang usaha nasional. Apapun layanan yang ditempatkan di Indonesia akan mendorong tumbuhnya industri layanan yang dimaksud, begitu juga dengan cloud computing," ujar Kepala Sub Teknologi dan Infrastruktur Ditjen Aptika Kominfo, Nooriza, di Jakarta, Rabu (26/10/2011).

Di dalam RPP PITE itu disebutkan bahwa Data Center perusahaan layanan transaksi elektronik di Indonesia harus berada di dalam wilayah teritori Indonesia. "Hal ini akan mendukung peluang bisnis cloud computing di Indonesia," katanya lagi.

Dijelaskan olehnya, kebijakan ini diterbitkan demi keamanan data nasional, data kepemerintahan, dan transaksi antarpemerintah selaku sektor publik dengan masyarakat. "Agar data tersebut juga tidak disalahgunakan oleh pihak lain yang berada di luar dan dalam teritori Indonesia," tegasnya.

Direktur Strategic Business Development Intel Indonesia Harry K Nugraha menyarankan adanya standar dan kriteria spesifik dari penyelenggaraan layanan cloud computing di Indonesia.

"Sebaiknya para pemangku kepentingan di cloud itu yang mengusulkan ke pemerintah hal-hal yang harus diregulasi atau tidak, karena mereka yang tahu kebutuhannya," katanya.

Praktisi telematika Mochammad James Falahuddin menyarankan, diperlukan pihak ketiga yang berdiri di atas semua platform untuk melakukan autentifikasi dari standar layanan cloud computing.

"Cloud di masa depan akan bisa berinterperobilitas antar pemain. Harus segera dibuat pihak ketiga yang melakukan standardisasi," katanya.



( rou / fyk )

Sumber detik com

Nokia Lumia 710, Ponsel Windows Termurah

Nokia Lumia 710, Ponsel Windows Termurah

London - Selain Lumia 800, Nokia juga memperkenalkan Lumia 710 pada ajang Nokia World 2011. Handset ini masuk dalam jajaran ponsel Windows termurah. Dengan banderol 270 euro, harganya sekitar separuh lebih rendah dibanding Lumia 800.

Sama seperti Lumia 800, Nokia 710 juga memiliki layar 3,7 inch namun teknologinya ClearBlack, bukan Amoled. Jika Lumia 800 berdesain mirip dengan Nokia N9, maka Nokia 710 bentuknya mirip-mirip dengan ponsel Symbian.

Jeroannya dipersenjatai prosesor 1,4 GHz dengan hardware acceleration dan prosesor grafis terpisah. Sedangkan sektor kamera berkekuatan 5 megapixel, lebih rendah dari Lumia 800.

Seperti detikINET kutip dari SlashGear, Rabu (26/10/2011), handset ini rencananya mulai dipasarkan pada akhir tahun ini. Peredaran awal Lumia 710 adalah di Hongkong, Singapura, Taiwan dan Rusia.

Nokia berharap banyak OS Windows Phone dapat memulihkan posisi mereka di pasar smartphone dunia. Nokia 800 dan 710 pun siap mengawali gebrakan vendor asal Finlandia ini, menantang hegemoni Android dan iPhone.




( fyk / eno )

Sumber detik com

Nokia unveils Lumia 800 and Lumia 710 Windows based Smartphones

Nokia officially announced it’s first pair of Windows Phone based devices at Nokia World today. The Lumia 800 looks almost identical to the N9 with a beautiful design and an impressive 8MP camera. It’s going to be available in the same three colors as the N9. Available in the Middle East probably around the start of the new year, the Nokia Lumia 800 will cost roughly AED 2,200.

Specs-wise, the Nokia Lumia 800 features a 3.7 inch AMOLED ClearBlack curved display blending seamlessly into the reduced body design, and a 1.4 GHz processor with hardware acceleration and a graphics processor. The Nokia Lumia 800 contains an instant-share camera experience based on leading Carl Zeiss optics, HD video playback, 16GB of internal user memory and 25GB of free SkyDrive storage for storing images and music. The estimated retail price for the Nokia Lumia 800 will be approximately 420 EUR, excluding taxes and subsidies.

The second Windows Phone device announced by Nokia today is the lower cost Lumia 710 which will be priced around AED 1,200 and will be available in black and white with back covers in the same colors as the tiles in Windows phones. With the same 1.4 GHz processor, hardware acceleration and graphics processor as the Nokia Lumia 800, the Nokia Lumia 710 delivers high performance at an affordable price. The estimated retail price for the Nokia Lumia 710 will be approximately AED 1400.

About Abbas Jaffar Ali

Abbas Jaffar Ali is the founder of tbreak.com and a blogger, geek and self-declared tech pundit who can't stop talking about technology. Find him on twitter as @ajaffarali

Comments

Ex-Apple, Microsoft and Google engineers reinvent thermostat

When ex-employees of Apple, Google and Microsoft join forces to create a revolutionary new product, it’s something to keep an eye on. And when it turns out to be a recreation of one of the most boring, yet important gadget in the household, a thermostat, one should pay even more attention.

Introducing the Nest thermostat, coming from Nest Labs, a start up company backed up by some of the biggest venture capitalists in the industry, such as Google Ventures, Lightspeed Venture Partners, Shasta Ventures, etc. Tony Fadell, who used to work as the Senior VP of the iPod division in Apple, and former iPhone software manager Matt Rogers, co-founded Nest Labs in 2010. The idea behind the new thermostat came up when Mr. Fadell started building his “green” home in California after leaving Apple in 2008, and realizing how limited in scope thermostats are. “They’re ugly, they waste energy and there’s been no real innovation in decades,” he told NY Times.

“I loved my job at Apple, and had a great team,” Mr. Rogers said. “But in essence, we were building toys. At Nest, you can build a product that could have a huge impact on a big problem.” “We’ve built the world’s first learning thermostat â€" a thermostat for the iPhone generation,” Mr. Fadell said.

So basically the Nest thermostat has various built-in sensors that track motion, ambient light and remembers the daily usage statistics in order to learn the habits of the people in a house. The idea, then, is that within weeks, if not days, the Nest thermostat will control temperature depending on your daily needs. For instance, when you leave for work every day, the cooling will go down during summer since nobody will be there, or on weekends. During evening it may keep the temperature around, say 23°C and at night during sleeping hours it can bring it down to 21°C.

According to experts, a shift of one degree can result in savings of about 5%, so one can only imagine the energy savings we can have on our bills if the temperature is smartly managed on the fly, not just when we turn the thermostat up or down depending on how cold or hot we feel. “You can, but you don’t have to program it, because it learns,” Mr. Fadell said. When connected to WiFi, one can also change the temperature on the Nest thermostat from their iPad, iPhone or internet browser, so you can have the perfect temperature before you reach home. The internet connection can also be used to seamlessly upgrade the Nest firmware.

The team of about 100 employees at Nest Labs includes Shige Honjo, former program manager for the iPhone,  who is now VP in program management at Nest. Yoky Matsuoka, former head of innovation at Google, is VP of technology at Nest. Lee Mighdoll, former VP for engineering at Twitter and Director of Engineering at Microsoft, is also working at Nest, along with David Sloo, also from Microsoft.

The actual device has a concave glass whose display illuminates when it detects motion in front of it. The dial ring around the display can be moved as well to change the temperature and other settings. The whole device itself looks very cool and simple to use. ”We want to treat these devices as desirable consumer electronics,” said Mr. Fadell. “Dyson made vacuums sexy.” The Nest thermostat is currently only being sold in the US for $249 (AED 950) via their own website or through Best Buy. DIY’ers can install the thermostat themselves, or through any electrician.

About Taimoor Hafeez

From auditing to editing, I now test and analyze the latest gadgets and games instead of the latest financial statements. Both jobs are equally intense and rewarding. In my free time you'll find me raiding in WoW or engineering in TF2.

Comments

Privasi dan Keamanan, Isu Hangat Cloud Computing

Privasi dan Keamanan, Isu Hangat Cloud Computing

Jakarta - Masalah privasi dan keamanan jadi isu hangat yang tengah dibahas seputar implementasi Cloud Computing di Indonesia, yang tahun ini pasarnya diperkirakan mencapai Rp 2,1 triliun.

Menurut Direktur IT & Supply Telkom, Indra Utoyo, ada tujuh risiko yang mengemuka soal security di Cloud Computing. "Tujuh risiko itu adalah Privilege User Access, Regulatory Compliance, Data allocation, Data Secure, Recovery, Investigative support, dan terakhir Longterm Viability," ujarnya seperti dikutip dari live tweet @idcloudforum, Rabu (26/10/2011).

National Technology Officer di PT Microsoft Indonesia, Tony Seno Hartono, tak memungkiri bahwa faktor keamanan dan privasi menjadi dua dari empat isu terpenting seputar implementasi Cloud Computing di Indonesia, selain masalah keterbatasan akses internet dan keberadaan data itu sendiri.

"Jeleknya pengetahuan orang tentang keamanan di Internet menghantui adopsi Cloud Computing. Selain itu juga orang merasa lebih aman menyimpan data di komputer sendiri daripada di cloud. Padahal kenyataannya, data di cloud bisa jadi jauh lebih aman daripada data tersimpan di komputer sendiri," jelasnya.

Data, kata Tony, sejatinya bisa dipastikan lebih aman karena ada aturan yang mengharuskan setiap penyelenggara layanan Cloud Computing untuk patuh terhadap regulasi dan aturan yang terkait. Sebagai contoh, ISO 27002 yang merupakan standar praktik terbaik pada keamanan informasi yang bisa juga digunakan untuk menilai tingkat keamanan di suatu penyedia jasa layanan Cloud Computing.

Selain kekhawatiran akan faktor keamanan, privasi juga menjadi isu yang menjadi perhatian Microsoft. "Era social media mengubah kebiasaan orang dalam menangani privasi. Privasi menjadi sangat penting di Cloud Computing, karena tingkat privasi yang diinginkan setiap orang berbeda-beda. Dengan kemampuan privasi data, maka setiap orang bisa menentukan siapa yang berhak mengakses atau mengubah suatu informasi berdasarkan identifikasi digital," papar Tony.




( rou / rou )

Sumber detik com

Punya Banyak Pulau, Indonesia Bisa Bangun Broadband Nasional

Punya Banyak Pulau, Indonesia Bisa Bangun Broadband Nasional

Jenewa, Swiss - Singapura dinilai menjadi contoh sukses dalam implementasi jaringan broadband secara menyeluruh atau dikenal dengan nama National Broadband Network (NBN). Indonesia pun diyakini bisa, belasan ribu pulau yang membentang bukan jadi alasan kegagalan.

Menurut Bill La, Senior Marketing Director Business Consulting Departement Huawei, implementasi National Broadband Network itu memerlukan komitmen yang kuat dari pemerintah dalam bentuk kebijakan ditambah dengan dukungan dari perusahaan telekomunikasi setempat.

"Singapura memang sudah menerapkan NBN karena wilayah mereka kecil, sementara Indonesia memiliki banyak pulau. Namun tetap saja itu masih memungkinkan," tukasnya.

Adapun caranya adalah dengan mengkombinasikan perangkat teknologi yang akan digunakan. Bisa memanfaatkan fixed dan wireless broadband, hingga satelit seperti yang dilakukan Australia.

"Itu semua bisa menjadi pilihan tinggal disesuaikan dengan kondisi di lapangan. Namun lebih baik menggunakan kolaborasi teknologi," lanjut Bill, di sela ITU Telecom World yang berlangsung di Jenewa, Swiss.

Menurut World Bank, kontribusi broadband pada pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) lebih besar dibandingkan dengan layanan telekomunikasi lainnya (seperti fixed, mobile dan internet). Dan setiap 10 persen peningkatan penetrasi broadband, perekonomian diyakini akan tumbuh 1,3 persen.

Menyadari manfaat dari jaringan broadband nasional, lebih dari 50 negara di dunia telah berkomitmen untuk membangun dan menyebarkan jaringan broadband nasional senilai USD 100 miliar.

“Sebagai pendukung inovasi dan penyebaran jaringan broadband yang luas, Huawei secara aktif terus mencari peluang kerjasama dengan para pemimpin dan pelopor di berbagai industri untuk mempromosikan praktik dan kebijakan-kebijkan broadband sehingga seluruh dunia, khususnya Indonesia, dapat mengambil keuntungan dari manfaat broadband,” lanjut Bill.

Huawei sendiri sejak tahun 2009, telah dikontrak untuk membangun beberapa jaringan broadband nasional dan telah mendapat delapan dari sembilan proyek global untuk BT (Inggris), Nucleus Connect (Singapura), TM (Malaysia), Qtel (Qatar), Camtel (Kamerun), TelBru (Brunei), UFB (Selandia Baru), dant CMC (Benin).

Adapun Indonesia menurut Menkominfo Tifatul Sembiring memiliki target untuk menyelimuti seluruh wilayah Tanah Air dengan broadband pada tahun 2015 mendatang.

"Berbeda dengan yang di 27 propinsi, itu kan bagian dari Palapa Ring. Tapi kalau yang ditargetkan pada 2015 itu broadband yang sudah masuk ke kota-kota sudah sampai last mile," ia menandaskan.

Jika target tersebut bisa segera terealisasi tentu ini akan menjadi kabar gembira bagi penduduk Indonesia. Sebab broadband ibarat 'tulang punggung' yang menjadi pondasi beragam layanan atau teknologi canggih untuk berjalan di atasnya.

Seperti e-education, e-health, cloud computing dan masih banyak lagi. Alhasil jika akses internet berkecepatan tinggi tak terealisasi sama saja teknologi-teknologi tersebut cuma numpang lewat, tak terserap sebagaimana mestinya.


( ash / fyk )

Sumber detik com

Huawei Kejar USD 15 Miliar dari Pasar Enterprise

Huawei Kejar USD 15 Miliar dari Pasar Enterprise

Jenewa, Swiss - Huawei selama ini boleh saja identik sebagai vendor jaringan dan infrastruktur telekomunikasi. Namun belakangan, derap langkah ekspansi bisnis Huawei kian agresif untuk menyasar pasar enterprise.

Pasar enterprise yang dimaksud berbeda dari target pasar sebelumnya yang menargetkan carrier alias operator telekomunikasi. Namun lebih kepada industri vertikal seperti pemerintah, industri kesehatan, perbankan, pendidikan, dan lainnya.

William Xu, President Huawei Enterprise Business Group mengatakan bahwa untuk tahun ini omset bisnis mereka di segmen enterprise diprediksi bakal menggapai angka USD 4 miliar secara global.

Adapun untuk tahun 2012 digadang-gadang naik hampir dua kali lipat menjadi USD 7 miliar. "Namun untuk tahun 2015 nanti, kami menargetkan untuk mencatat penjualan USD 15-20 miliar," tukas William, dalam konferensi pers di sela ITU Telecom World di Jenewa, Swiss.

Misi ambisius tersebut memang tak sampai setengah dari target sales perusahaan secara keseluruhan yang mencapai USD 80 miliar di tahun 2015. Namun melihat lini bisnis enterprise Huawei yang masih muda, target tersebut tentu bisa dibilang cukup mentereng.

Huawei sendiri saat ini masih mengandalkan suntikan pemasukan dari lini bisnis penyedia layanan jaringan bagi operator telekomunikasi. Perbandingannya masih jomplang dengan dua divisi bisnis Huawei lainnya, yakni sektor enterprise dan devices, dimana yang menaungi produk ponsel dan modem.

"Namun sepertinya kita harus mulai berekspansi dengan lebih serius sekarang ini. Pasalnya, cloud computing saat ini tengah berkembang dan kami siap mengembangkan pengalaman bisnis kami selama ini di segmen operator," tukas William.

Nah, satu produk enterprise yang diandalkan Huawei adalah cloud computing. Dimana untuk mengimplementasikan layanan ini Huawei berkolaborasi dengan Symantec untuk aspek keamanan.

Sementara untuk perangkat server yang digunakan, vendor asal Negeri Tirai Bambu ini juga membuka kerja sama dengan VMware, meskipun Huawei sejatinya juga sudah memiliki produk server sejak lima tahun lalu.

"Anda tidak bisa berjalan sendiri untuk mengarungi industri IT, tapi harus bisa berkolaborasi dengan pemain lainnya. Terkait server kita mempersilakan klien untuk menentukan pilihan mereka, meski kami juga menyediakan pilihan," tukas Ronald Raffensperger, Director Core Network Marketing Huawei.

"Untuk cloud computing, Huawei memang masih muda, baru tiga tahun lalu. Namun itu hanya masalah waktu," ia menandaskan.




( ash / fyk )

Sumber detik com

Antrean Panjang, Biografi Steve Jobs Sold Out

Antrean Panjang, Biografi Steve Jobs Sold Out

Shanghai - Buku biografi Steve Jobs telah dipasarkan di sejumlah negara. Di China, terjadi antrean yang cukup panjang di beberapa toko yang menjualnya. Alhasil, biografi Jobs sold out dalam waktu cukup singkat.

Seperti dikutip detikINET dari AFP, Selasa (25/10/2011), buku berjudul 'Steve Jobs' itu telah dijual di 21 kota di China. Memang banyak penduduk China memuja Jobs dan produk-produk jualan Apple.

"Buku ini terjual sangat baik. Kami menjualnya di 21 kota dan kebanyakan sudah sold out," kata Kong Yan, Director of Marketing di penerbit CITIC Press.

Di toko buku terbesar di Shanghai, orang-orang mengantre berjam-jam. Biografi Jobs dijual USD 10,70 atau sekitar Rp 95 ribu di China, dan sudah habis di toko tersebut menjelang tengah hari.

Di Amerika Serikat, buku itu juga memuncaki beberapa daftar best seller. Buku yang disusun berdasarkan wawancara dengan Steve Jobs ini memang mengundang rasa ingin tahu para penggemar. Terlebih sang legenda teknologi itu baru saja berpulang.




( fyk / rou )

Sumber detik com