Kuala Lumpur - Hampir semua operator telekomunikasi di dunia berlomba-lomba memperkuat infrastruktur jaringan pita lebar (broadband) miliknya. Tak hanya nirkabel (wireless), namun juga saluran broadband yang berbasis kabel (fixed wireline).
Langkah strategis ini mulai dijalankan oleh Telekom Malaysia, China Telecom, Telekom Brunei Berhad, Telefonica Germany, dan sejumlah operator lainnya yang menghadiri event Broadband Transformation Summit 2011, di Mandarin Oriental Hotel, Kuala Lumpur, Malaysia.
"Masa depan broadband memang ada di jaringan fixed wireline. Indonesia harus berani membangun jika tak mau ketinggalan negara lain," kata Taufik Hasan, Ketua Bidang Teknologi Masyarakat Telematika Indonesia (Mastel), di sela kesempatan itu, Selasa (10/5/2011).
Layanan komunikasi data perlahan mulai tumbuh signifikan seiring menurunnya penggunaan layanan telekomunikasi konvensional seperti panggilan telepon (voice call) dan pesan singkat (SMS). Tren itu mulai terjadi di Indonesia.
Bahkan Chief Strategy & Marketing Officer of Huawei Technologies Richard Yu, meyakini pengguna mobile broadband akan terus tumbuh seiring transisi layanan voice ke data.
"Dalam 10 tahun ke depan, jumlah penggunanya diproyeksi bakal melonjak tajam dari 500 juta mencapai lebih dari 5,5 miliar secara global," kata dia.
( rou / wsh )
0 komentar:
Post a Comment