Jakarta - Tak hanya berkicau di dunia maya, ribuan warga Turki yang berada di lebih dari 30 kota dilaporkan turun ke jalan untuk memprotes kebijakan sensor internet yang dilayangkan pemerintah.
Dalam kebijakan tersebut, setiap pihak yang ingin online diharuskan untuk memilih satu dari empat jenis filter yang disiapkan, yakni keluarga, anak-anak, domestik atau standar.
Tentunya sensor yang diberikan berbeda di tiap versinya, disesuaikan dengan pilihan dari pengguna tersebut. Yang pasti dalam menawarkan layananya, penyedia jasa internet (ISP) wajib meminta jenis sensor ini kepada pelanggan.
Otoritas Teknologi Informasi dan Komunikasi Turki (BTK) yang berada di balik kebijakan sensor tersebut memastikan bawa aturan ini akan mulai efektif berjalan pada 22 Agustus mendatang.
"Kebijakan ini jelas melanggar Konvensi Uni Eropa tentang hak asasi manusia serta konstitusi Turki sendiri," kecam Reporters Without Borders.
"Setiap orang harus dijamin untuk memiliki akses tidak terbatas ke internet," imbuhnya, dikutip detikINET dari PC World, Senin (16/5/2011).
Para pemrotes kebijakan ini pun turut bergerilya di dunia maya. Lewat media forum dan petisi online, mereka banyak yang khawatir jika sensor ini dilegalkan maka hanya akan memberi pemerintah kekuasaan yang besar untuk mengendalikan peredaran informasi di internet.
Di sisi lain, pihak otoritas Turki beralasan bahwa kebijakan filter ini dijalankan untuk melindungi pengguna internet dari konten-konten negatif yang wara-wiri tanpa aturan di internet.
( ash / fyk )
0 komentar:
Post a Comment