Jakarta - Bicara mimpi dan harapan, penulis cukup logis berharap para pemuda Indonesia bisa mengguncang dunia sebagaimana bunyi janji Soekarno di awal tulisan ini. Melalui perjuangan gerilya BlankOnan Indonesia, selanjutnya ASEAN dan dunia. Bersemangatlah seperti Soekarno yang menampilkan kepemimpinan Indonesia lewat momentum Konferensi Asia Afrika. Bersakit-sakit dahulu seperti Jenderal Soedirman yang berjuang dari atas tandu.
Tak berlebihan bila penulis memunculkan asa BlankOn akan mendunia. Kenapa tidak? Potensi penduduk Indonesia yang mencapai 250-an juta adalah fakta jumlah tak terbantahkan. Asumsikan saja sepertiganya BlankOnan, maka akan ada 70-an juta komputer bersistem operasi buatan Indonesia yang menyapa dunia. Jumlah sebanyak itu akan bikin vendor hardware ngiler dan memaksa mereka mendukung ketersediaan fitur 'pasang & pakai' agar diterima di sistem operasi BlankOn. Cukup adil bukan?
Jangan lupa wilayah Sabang sampai Merauke itu sepadan dengan bentang London hingga Moskow lho. Jadi setidaknya, kita mampu menguasai wilayah seluas Eropa, jika saja mau BlankOnan sekarang juga. Setidaknya lagi, peringkat BlankOn akan naik beberapa strip mendekati popularitas Ubuntu di klasemen distrowatch.
Bagi pengguna pemula, tak perlu berkecil hati dulu dengan keterbatasan BlankOn. Karena sistem operasi sekakap proprietary pun masih terdapat cacat dan banyak celah lemah. Buktinya keamanan closed source yang mereka janjikan masih bisa dibajak plus rentan virus.
Tentang kesulitan, semua juga diawali begitu. Bahkan Steve Jobs pun mengawali lapak 'apel growak' dengan banyak ditolak dan konsep UNIX yang dianggap kurang menarik. Jadi, optimistis dan bersyukurlah dengan fitur BlankOn yang terus dikembangkan ini.
Ada beberapa ikhtiar yang bisa diperjuangkan bersama agar BlankOn bisa jadi pilihan utama sistem operasi komputer di Indonesia dan dunia. Pertama menjadi pengguna, ini tingkatan paling mudah dan bisa dimulai sekarang juga. Kedua, setelah mapan jadi pengguna, jadilah penganjur BlankOn ke keluarga dan kerabat terdekat Anda. Adakan sosialisasi lewat arisan dan atau pelatihan kecil-kecilan.
Ketiga, menjadi donatur, sisihkan rejeki Anda untuk ongkos R&D BlankOn supaya kian sempurna. Boleh juga Anda mengupah lelah para pengembang yang bekerja sukarela. Pada aksi advokasi terkecil, silakan jualan menawarkan kaos dan aneka suvenir BlankOn. Bila kurang ide, bisa jadikan judul tulisan ini sebagai pesan inspiratifnya. Lalu hasil jualan itu bisa disumbangkan untuk penyempurnaan BlankOn lebih lanjut.
Keempat, jika punya kemampuan oprek ekstra lebih dan waktu luang, bergabunglah bersama komunitas pengembang. Wakaf waktu dan potensi Anda ditunggu mereka. Kelima, jadilah pengeritik yang baik. Komentari BlankOn, tuliskan kelebihan fitur-fitur yang perlu duji dan dokumentasikan kekurangan yang mesti diperbaiki lagi.
Keenam, bagi yang Muslim, Anda bisa jadi pengguna sekaligus pendakwah BlankOn Sajadah. Gelar pengajian 'Syukuran Kelahiran' BlankOn dan para ulama bisa turun fatwa penggunaannya. Atau bisa juga sedekah biaya plus doa agar konferensi pengembang & pengguna BlankOn 'BlankOnf #3' di Makassar Juli nanti lancar sesuai ekspektasi.
Ketujuh, bagi pebisnis di bidang TI, Anda pun bisa turun aksi. Misalnya dengan menjual komputer sebundel OS BlankOn, menggelar promosi installfest BlankOn, atau migrasi bertahap di komputasi perkantoran. Bisa juga mendanai pengembangan varian BlankOn, misalnya versi mobile untuk mengisi peluang smartphone lokal.
Dahulu,Soekarno berjanji mengguncang dunia dengan sepuluh pemuda. Sekarang puluhan pengembang dan pengguna muda BlankOn layak mewujudkannya dengan kampanye pemasyarakatan piranti lunak buatan Indonesia. Mimpi itu cukup membumi dan bukan sekadar utopi. Apalagi merujuk fakta BlankOn yang sudah sukses rilis jahitan beberapa kali, sehingga tidak harus memulai dari usaha nol lagi. Faktanya lagi, pengguna BlankOn Indonesia saat ini merupakan pengguna BlankOn terbanyak di dunia.
Sebagai pembanding, Twitter dan Facebook sukses memanfaatkan ratusan juta jumlah manusia Indonesia duduk di daftar 3 besar pengguna media jejaring sosial dunia. Nah, jika mereka bisa, mestinya BlankOn yang lebih berasa Indonesia layak berharap juga. Coba kita mulai dengan target ajakan '1 pekan 1 BlankOnan', sudah lumayan bukan?
20 Mei yang bertepatan dengan peringatan Kebangkitan Nasional cocok kita gelari aksi permulaan kebangkitan piranti lunak Indonesia melalui kampanye BlankOnan. Jika lagu 'Udin Sedunia' bisa mondial dengan lirik lucunya, maka tak perlu malu bergerak mengikuti langgam suksesnya.
Misalnya saja beri julukan hiburan BlankOnudin bagi pecinta BlankOn sedunia yang setia. Saya mengawal dari desa, insyaAllah optimisme BlankOnan bisa membangkitkan Indonesia, dan semoga begitu pula Anda!
Selesai...
*) Penulis, Gus Adhim merupakan seorang santri peminat fotografi, pegiat F/OSS dan teknologi informasi. Saat ini, penulis tinggal dan bekerja di Pondok Pesantren Sumber Pendidikan Mental Agama Allah (SPMAA) Lamongan. Tulisan ini merupakan refleksi dan ikhtiar penulis jelang BlankOnf #3 Juli di Makassar.
( ash / ash )
0 komentar:
Post a Comment