Monday, November 28, 2011

Mobile Banking Redam Nomor Hangus

Mobile Banking Redam Nomor Hangus

Bali - Churn rate yang tinggi merupakan mimpi buruk bagi setiap operator seluler. Namun hal itu dinilai bisa diredam jika operator bisa merayu pengguna untuk mengaplikasikan mobile banking.

Churn rate sering disebut sebagai nomor hangus. Singkatnya, ini merupakan kumpulan nomor seluler yang sudah tidak digunakan lagi setelah diaktifkan alias dibiarkan kadaluarsa sendiri.

Menurut Direktur Micro and Retail Banking Bank Mandiri Budi Gunadi Sadikin, loyalitas pelanggan bisa didapat dari memanfaatkan layanan perbankan di ponsel.

"Pasalnya, mereka akan berpikir berkali-kali kalau mau ganti nomor ponsel. Soalnya nomor mereka sudah kadung jadi bagian dalam layanan keuangan dan bisnisnya," tukas Budi, saat acara peluncuran layanan mobile banking Bank Sinar di Sanur, Bali, Senin (28/11/2011).

"Sekarang kita lihat, kompetisi di seluler sudah sangat ketat dengan beragam programnya. Jadi kalau tidak puas, pengguna dapat dengan mudah berganti kartu," lanjutnya.

Head of Corporate Communication Axis, Anita Avianty menambahkan, tingkat churn rate di industri seluler sendiri saat ini sudah berada di angka 12%.

"Churn rate bisa menjadi peluang. Karena ketika ada nomor yang hangus maka mereka akan berpindah ke operator lain," tukasnya.

Industri perbankan sendiri belakangan memang tengah giat menggandeng operator telekomunikasi untuk mengembangkan ekspansi bisnisnya, khususnya di wilayah pedesaan. Seperti yang dilakukan Bank Sinar Harapan Bali -- anak usaha dari Bank Mandiri -- yang baru saja menggaet Axis untuk menggelar mobile banking.

Hal ini didasari salah satunya lantaran seluler lebih merakyat di pedesaan. Sementara bank jika menggunakan cara konvensional harus membangun kantor cabang untuk menjaring pengguna di rural area. Hal ini jelas sulit lantaran terbentur investasi.

Menurut Budi, uang konvensional harus terus berevolusi untuk mengikuti perkembangan zaman. Misalnya dulu, uang kertas beralih ke era kartu debet/kredit. Kini saatnya menggunakan ponsel alias mobile wallet.

"Selain untuk menekan churn rate, mobile banking juga bisa meningkatkan ARPU (Average Revenue Per User) dari setiap pelanggan," pungkasnya.

Layanan perbankan memang masih kalah jauh dari sisi jumlah pelanggan dari bisnis seluler. Jika seluler sudah memiliki lebih dari 200 juta pelanggan, maka jumlah rekening di bank secara nasional baru sekitar 60 juta.




( ash / fyk )

Sumber detik com

Artikel yang Berkaitan

0 komentar:

Post a Comment