Sunday, June 26, 2011

Qtel Ingin Bertahan Lama di Indonesia

Jakarta - Indonesia dinilai sebagai pasar yang penting bagi Qatar Telecom (Qtel) -- pemilik 65% saham mayoritas di Indosat. Sebab, Indosat yang dibelinya sejak 2008 lalu ini memberikan kontribusi pendapatan terbesar bagi Qatar Telecom Group, 30,08%.

"Indonesia merupakan pasar yang penting bagi kami sebagai operator telekomunikasi Top 20 dunia. Di sini, kami ingin bertahan untuk jangka waktu yang lama," kata Adel al-Mutawa, Executive Director of Group Communication Qtel, di Yogyakarta, Sabtu (25/6/2011).

Dalam RUPST Indosat kemarin, jumlah pelanggan seluler Indosat hingga triwulan pertama 2011 tercatat mencapai 45,7 juta dengan average revenue per user (ARPU) sejumlah Rp 28 ribu.

Untuk memperkuat kekuasaannya di Indonesia, Qtel pun telah melakukan perombakan besar di manajemen Indosat dengan memangkas direksi dari sembilan menjadi lima.

Menurut Presiden Direktur & CEO Indosat, Harry Sasongko, aksi korporasi itu dilakukan demi efisiensi perusahaan agar bisa terus bersaing di tengah ketatnya kompetisi industri telekomunikasi.

"Saat ini kami masih menjadi pemimpin pasar seluler dengan market share terbesar kedua," ujarnya.

Qtel Village

Dalam upayanya untuk menancapkan kekuasaan di Indonesia, Qatar Telecom tak melulu berbicara melalui aksi korporasi di Indosat. Manajemen Qtel punya cara lain untuk mendekati pasar di negeri ini, salah satunya dengan membangun Qtel Village.

Qtel Village merupakan program bantuan untuk menyediakan pemukiman bagi penduduk yang menjadi korban bencana di kaki Gunung Merapi. Program Corporate Social Responsibility (CSR) ini dikerjakan sendiri oleh manajemen Qatar tanpa melibatkan Indosat.

Pada pembangunan tahap pertama ini, Qtel membangun komplek perumahan yang terdiri dari 56 rumah, satu buah sumur artesis dan masjid berkapasitas 240 jamaah, beserta infrastruktur seperti jalan raya, fasilitas kesehatan dan taman bermain anak-anak. Proyek ini dibangun di tanah seluas 7450 M2 yang dibeli langsung oleh Qtel.

"Untuk membangun 56 rumah di tahap pertama ini, kami sudah menghabiskan US$ 1 juta. Pembangunan ini akan terus berlanjut karena petinggi Qtel ingin jumlahnya digenapi menjadi 100 rumah. Target kami saat ramadhan nanti sudah selesai dibangun," kata Adel.

Program pembangunan ini juga dibarengi dengan pembagian sembako kepada 500 keluarga korban meletusnya gunung merapi untuk meringankan beban materi dan psikis korban.

Program ini akan berlangsung dalam enam tahap yang didistribusikan setiap bulannya selama bulan Mei hingga Oktober, waktu selesainya pembangunan rumah.



Sumber detik com

Artikel yang Berkaitan

0 komentar:

Post a Comment