Kampanye IPv6 Sambangi Yogyakarta
Jakarta - Adopsi IPv6 dirasa sudah sangat mendesak, seiring stok IP address yang mengusung IPv4 tak akan lama lagi habis. Sosialisasi IPv6 ini pun terus digalakkan hingga Yogyakarta.
Menurut Gana Arditya Mulia, Kabid Humas APJII Yogyakarta, berbagai kelebihan IPv6 dibandingkan IPv4 menjadikannya layak diimplementasikan dan menjadi solusi untuk kebutuhan penggunaan internet ke depan. Tidak sekadar menyediakan kapasitas pengalamatan yang bertriliun kali lebih besar dari IPv4
Sosialisasi di Kota Gudeg ini digagas Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia DIY (APJII DIY) bekerjasama dengan APJII pusat dan Asia Pacific Network Information Center (APNIC).
APNIC adalah institusi yang menangani parameter protokol internet, seperti ruang alamat IP, dan Domain Name System (DNS) di kawasan Asia Pacific dan Australia yang berkantor di South Brisbane, Australia.
"APNIC merupakan bagian dari IANA (Internet Assigned Numbers Authority) yang merupakan Institusi tertinggi dalam mengurusi masalah pengelolaan protokol internet, seperti ruang alamat IP, dan Domain Name System (DNS)," jelasnya, dalam keterangan tertulis, Kamis (21/7/2011).
IANA memiliki otoritas untuk menunjuk organisasi lainnya untuk memberikan blok alamat IP spesifik kepada pengguna Internet seluruh Dunia dan untuk meregistrasikan nama domain, sehingga IANA memberikan tanggungjawab dalam pengaturan ruang alamat IP dan DNS selain APNIC kepada Institusi lainnya yang bersifat regional.
Seperti American Registry for Internet Numbers (ARIN), yang menangani wilayah Amerika Utara, Amerika Selatan, dan Afrika bagian Selatan (sub-Sahara), serta Reeseaux IP Européens (RIPE), yang menangani wilayah Eropa dan Afrika bagian utara (Sahara).
"Kegiatan workshop yang diadakan di Yogyakarta ini berskala International, biasanya diselenggarakan di basis kantor APNIC Australia dan ibukota-ibukota lain di negara Asia Pacifik," imbuh Gana.
Segmen workshop yang digelar pada 22-24 Juli ini ditujukan kepada para operator Penyelenggara Jasa Internet di Indonesia (PJI), karena seluruh PJI di Indonesia harus bersiap untuk segera mengimpelemtasikan IPv6 ini.
Jumlah peserta adalah terbatas hanya untuk 25 kursi, namun adanya beberapa permintaan kapasitas menjadi 40 kursi. Jumlah yang dibatasi ini karena saat pelatihan semua peserta akan online mengakses Internet ke Server APNIC di South Brisbane Australia, dan telah disediakan akses Internet sebesa 4 Mbps.
Materi workshop mencakup pelatihan konfigurasi IPv6 pada host komputer, serta membangun jaringan IPv6 dan skenario konfigurasi. Peserta akan berlatih secara online dengan server di Brisbane yang terkait dengan pengaturan IPv6 di dual-stack operasional IXP/ISP lingkungan serta transit IPv6.
( ash / rns )
Sumber detik com
0 komentar:
Post a Comment