Friday, April 29, 2011

Tak Hanya Indonesia yang Rendah Penetrasi Broadband-nya

Jakarta - Penetrasi broadband wireline atau internet pita lebar berbasis jaringan kabel di Indonesia masih rendah. Menurut data vendor asal China, ZTE, jumlahnya tak lebih dari 8% dibandingkan total populasi penduduk di Indonesia.

Meski demikian, menurut Jane Chen, Senior Vice President ZTE Corporation, Indonesia bukan satu-satunya negara di Asia Pasifik yang punya tingkat ketersediaan jaringan broadband yang rendah.

"China juga masih rendah, cuma 6% dari total populasi penduduknya," kata dia dalam jumpa pers APAC Broadband Development Forum 2011 di Hotel Gran Melia, Jakarta, Kamis (28/4/2011).

Rendahnya penetrasi broadband di Asia Pasifik, termasuk Indonesia, diakui Jane menjadi peluang bisnis yang sangat besar dan menggiurkan bagi para vendor penyedia infrastruktur jaringan, termasuk ZTE.

"Pangsa pasar broadband di Asia Pasifik kami perkirakan 60% hingga 70%. Ini dilihat dari besarnya populasi penduduk yang ada di negara-negara seperti China dan Indonesia," kata dia.

ZTE sendiri telah ikut menikmati gurihnya pasar di Indonesia dalam menyediakan infrastruktur jaringan.

Seperti diakui Nolan A Fan, Presiden Direktur ZTE Indonesia, sejauh ini pihaknya telah memasok infrastruktur untuk banyak operator telekomunikasi seperti Telkom, Indosat, Telkomsel, Mobile-8 Telecom, Smart Telecom, dan Hutchison CP Telecom.

ZTE belum lama ini juga kebagian proyek dalam pembangunan infrastruktur jaringan pita lebar berbasis kabel yang diusung Telkom untuk program Telkom Nusantara Highway.

Proyek pembangunan akses jaringan fiber to the home (FTTH) ke 60 ribu rumah tangga, atau sekitar 85% dari populasi penduduk di seluruh Indonesia itu, ditargetkan rampung 2015 mendatang.

"Kami ikut terlibat dengan memberikan dukungan pembangunan infrastruktur melalui serat optik dan peremajaan kabel tembaga (copperwire) dengan porsi 25% dari total keseluruhan proyek," ungkap Nolan.

Menurutnya, ZTE menjadi satu-satunya vendor jaringan yang menyediakan solusi broadband wireline untuk Telkom dengan teknologi GPON (Gigabit Passive Optical Networking).

Menurut Nolan, teknologi yang disediakannya itu memungkinkan Telkom untuk menyediakan layanan triple play mulai dari internet kabel, siaran berbasis internet (IPTV), serta backbone untuk mobile broadband di ponsel.

Proyek pembangunan ini sendiri, seperti diungkap Nolan, telah dimulai sejak November tahun lalu. "Sejauh ini sudah dibangun 10 ribu satuan sambungan dari target 60 ribu sambungan fiber ke rumah-rumah," tandasnya.




( rou / rns )

Artikel yang Berkaitan

0 komentar:

Post a Comment