Friday, December 23, 2011

Menanti Makin Merakyatnya Teknologi Awan di 2012

Menanti Makin Merakyatnya Teknologi 'Awan' di 2012

Jakarta - Berbagai vendor pada tahun 2011 sejatinya terbilang gencar dalam mempromosikan kemampuan teknologi komputasi awan (cloud computing). Namun apakah hal itu benar-benar dapat diikuti dunia industri? Sepertinya masih sulit diprediksi.

Namun keyakinan yang sama muncul kala menyambut tahun 2012. Dimana teknologi awan diyakini akan memiliki peran penting dalam mengendalikan tren teknologi.

Menurut Steve Herrod, Chief Technology Officer (CTO) dan Senior Vice President Reasearch & Development VMware, pada 2012 penggunaan dan pengadopsian teknologi awan akan meningkat.

Hal ini didasari dari sebuah riset yang dilakukan Forrester pada Oktober 2011 lalu dimana menunjukkan bahwa semakin banyak organisasi yang memilih menerapkan teknologi public dan private cloud dengan presentase 41%. Jumlah ini meningkat hampir 10% dibandingkan hasil riset tahun lalu (38%).

Public cloud sendiri, dinilai Herrord, sejatinya merupakan pilihan yang kurang disukai karena sebagian besar organisasi di seluruh kawasan melihat teknologi ini kurang aman untuk mengelola data dan aplikasi perusahaan.

Di kawasan Asia Pasifik, sebanyak 78% organisasi kini dinilai mempertimbangkan untuk menerapkan virtualisasi sebagai dasar yang penting bagi komputasi awan. Pengadopsian teknologi virtual yang tertinggi dilakukan oleh perusahaan asuransi (83%), kemudian diikuti oleh perusahaan yang bergerak di sektor perbankan atau keuangan (81%) dengan sebagian besar kini telah mengadopsi komputasi awan.

Perusahaan saat ini dikatakan memiliki pemahaman yang lebih baik mengenai dampak positif dari penerapan komputasi awan terhadap perkembangan bisnis mereka. Dalam mengarungi perjalanan komputasi awan -- baik melalui model privat maupun hybrid, perusahaan kini semakin sadar bahwa tidak ada 'awan' yang pas untuk semua kebutuhan.

Dalam hal aplikasi, Herrord juga melihat adanya pergeseran tipe infrastruktur aplikasi yang dipakai. Melihat realita aplikasi berbasis website atau mobile modern, dengan pola penggunaan yang dinamis, dibutuhkan pendekatan arsitektural baru.

Dimana teknologi itu harus bisa fleksibel di setiap tier aplikasi itu sehingga saat pengguna mengaksesnya, infrastruktur aplikasi akan langsung menyesuaikan untuk memenuhi permintaan penggunaan.

Pendekatan pengembangan aplikasi ke depan akan memiliki ciri-ciri berikut:
-. Mengembangkan dengan menggunakan kerangka modern.
-. Memanfaatkan server aplikasi ringan yang dioptimalkan untuk platform infrastruktur yang akan memfasilitasi pemasangan teknologi tersebut.
-. Menyimpan sesi di cache data yang fleksibel sehingga Anda dapat menyesuaikan server aplikasi Anda dengan mudah dan sederhana.
-. Menggunakan teknologi pengiriman pesan berbasis cloud untuk mengintegrasikan aplikasi secara mudah.
-. Pada akhirnya, memperkenalkan layer akses terhadap data yang dapat disesuaikan mengingat ini merupakan elemen yang paling penting.

Pendekatan arsitektural juga dinilai dapat diterapkan dengan menggunakan virtualisasi. Pembuatan mesin virtual memungkinkan pengguna untuk membangun arsitektur secara sederhana dan menghilangkan kebutuhan untuk peningkatan kapasitas VM secara terus-menerus. Hal ini menekankan pada kesederhanaan dan komponen ringan yang dapat menyesuaikan dengan mudah.

Pengguna dapat memulai migrasi cloud dengan mencari aplikasi yang dapat berbagi beberapa atau bahkan semua dari kelima karakteristik berikut ini:
-. Aplikasi yang telah tervirtualisasi
-. Aplikasi yang mudah digabungkan dan modular dalam rancangannya
-. Aplikasi yang tidak memiliki banyak persyaratan untuk keperluan privasi dan keamanan
-. Aplikasi yang dapat menoleransi kondisi darurat
-. Aplikasi yang tidak dibebani oleh berbagai peraturan.
( ash / rns )

Dapatkan berita daerah, gossip & olahraga diHandphone Nokia dengan mengaktifkan layanan Nokia Life Tools

Tetap update informasi di manapun dengan http://m.detik.com dari browser ponsel anda!

Sumber detik com

Artikel yang Berkaitan

0 komentar:

Post a Comment