Monday, October 10, 2011

Tifatul: Moratorium SMS Premium Itu Usul Emosional

Tifatul: Moratorium SMS Premium Itu Usul Emosional

Jakarta - Menyusul kasus pencurian pulsa pelanggan seluler oleh perusahaan penyedia konten (content provider), sejumlah anggota DPR mengusulkan penghentian sementara SMS Premium. Namun, Menkominfo Tifatul Sembiring menilai usulan itu terlalu emosional.

"Jangan emosional gitu lah," kata Tifatul menjawab pertanyaan wartawan saat jeda salat rapat kerja antara Komisi I DPR dan Menkominfo Tifatul Sembiring.

Rapat di Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (10/10/2011), ini juga dihadiri oleh BRTI dan sejumlah petinggi perusahaan operator, seperti Telkom, Indosat, XL dan Axis.

Tifatul tidak bisa membayangkan jika layanan misalnya nada sambung dimatikan. Sebab, industri kreatif seperti itu turut memberi kontribusi besar bagi pertumbuhan ekonomi.

"Laporan BPS kuartal terakhir ini, industri kreatif dari telekomunikasi dan transportasi itu menyumbang 13 persen. Padahal pertumbuhan ekonomi 6 sekian persen," ujar politikus PKS ini.

Tifatul mengatakan, jika ada kasus dugaan pencurian pulsa oleh CP, "Ya tindak pidana CP-nya, jangan industrinya mau dibunuh gitu," katanya.

Dirut Utama Telkomsel Sarwoto Atmosutarmo mengatakan, pihaknya selaku operator justru didorong pemerintah oleh menumbuhkan industri kreatif. Saat ini Telkomsel bekerja sama dengan 460 CP yang 140 di antaranya dari kalangan mahasiswa dan perguruan tinggi.

"Kami ingin berpartner dengan 1000 CP," ucap Sarwoto.

Sarwoto mengungkapkan, share keuntungan antara operator dan CP pun beragam dengan rata-rata 40-60. "Tergantung nilai konten," tambahnya.

Harga konten juga bervariasi mulai dari Rp 500 sampai Rp 15.000. Itu ada yang bersifat harian, mingguan dan bulanan. Meski demikian, diakui Sarwoto, total pendapatan dari kerjasama dengan CP masih kecil.

"Kurang lebih 7 persen dari total revenue Telkomsel," jelasnya.




( lrn / eno )

Sumber detik com

Artikel yang Berkaitan

0 komentar:

Post a Comment