'Tidak Semua CP Brengsek'
Jakarta - Operator telekomunikasi setuju jika content provider (CP) nakal yang mencuri pulsa pelanggan harus diberi sanksi berat. Tapi mereka meminta, jangan semua CP dinilai jahat secara general karena tak semuanya nakal.
"Tidak adil juga kalau semua CP dibilang jelek. Cuma segelintiran saja. Kita juga tidak bisa semena-mena menghukum mereka semua, cukup yang nakal saja kita hukum dan kita blokir," kata Joy Wahyudi, Direktur Marketing XL, di sela rapat dengar pendapat di Komisi I DPR, Senayan, Jakarta, Senin (10/10/2011).
XL sendiri mengaku selektif dalam bekerja sama dengan CP. "Kami hanya bermitra dengan 80 CP saja, tidak sebesar Telkomsel. Dan yang terbukti nakal di tempat kami sudah kami blokir semua," ujar Joy.
Sementara Dirut Telkomsel Sarwoto Atmosutarno mengatakan, pihaknya sengaja mengajak banyak CP untuk bergabung demi membuka peluang tumbuhnya kreativitas.
"Target kami menggandeng 1.000 CP yang ada di Indonesia. Sekarang kami baru punya 460 mitra CP, dimana 140 di antaranya berasal dari kampus dan mahasiswa yang kreatif," kata dia.
Kerja sama antara Telkomsel dan CP bagi hasil (revenue sharing). Baik CP maupun Telkomsel bisa mendapatkan sharing yang lebih besar tergantung dari seberapa menariknya konten yang ditawarkan. "Bisa 60:40 untuk kami, maupun sebaliknya," ujar Sarwoto.
Menurutnya, jika dilihat secara bisnis, total revenue bisnis antara Telkomsel dan CP cuma sekitar Rp 200 miliar atau 7% dari total revenue.
Telkomsel sendiri mengakui, dari 700 layanan yang dijalin bersama CP ada sebagian kecil yang bermasalah.
"Di Telkomsel yang laporan ada 20 ribu aduan per bulan. Kami sudah melakukan mekanisme restitusi (pengembalian pulsa). Kalau konten failure, segera lakukan restitusi. Total yang sudah direstitusi tidak lebih dari Rp 300 juta per bulan," paparnya.
Dibanding Telkomsel dan XL, jumlah pengaduan di Indosat sedikit lebih tinggi. Menurut Dirut Indosat Harry Sasongko, setiap minggunya di kuartal I tahun ini bisa ada 25 ribu pengaduan.
"Angka komplain tertinggi yang kami terima ya terkait layanan content provider. Di kuartal I ada 25 ribu per minggu. Jika sudah melewati batas, kita pasti review kontrak kerja sama kami dengan CP itu dan memberi punishment," ujarnya.
Untuk mencegah kesalahan terulang kembali, Indosat kata Harry, segera mengambil tindakan serius. Tak hanya sekadar memberi hukuman, tapi CP dengan jumlah komplain tertinggi juga diberikan penalti. Selain itu, semua CP mitra Indosat juga diwajibkan untuk pindah server ke Indosat dan melakukan rekonsiliasi data dari tiap dua bulan sekali menjadi dua minggu sekali.
"Dari 6 juta data pelanggan yang ada di CP, kami sudah memigrasikan 60% pelanggan di semua CP ke server kami. Sekarang tinggal 40%. Kami pun juga memudahkan keyword untuk Unreg menjadi satu keyword stop," papar dia.
Hasilnya, komplain pelanggan turun jadi 15 ribu per minggu. Turun sangat drastis 5-10 ribu. Untuk biaya komplain lewat call center pun semua kini harus ditanggung oleh CP," pungkas Harry.
( rou / ash )
Sumber detik com
0 komentar:
Post a Comment