Jakarta - Penjualan musik digital yang ditawarkan ke pasar oleh Telkom melalui berbagai platform teknologi diharapkan dapat tumbuh 100% pada tahun 2011 ini atau mencapai angka Rp 1,5 triliun.
Menurut Direktur IT& Supply Telkom Indra Utoyo, tahun lalu penjualan musik digital beserta ekosistemnya mencapai Rp 770 miliar sehingga berhasil menyumbang sekitar 1,1% bagi total omzet Telkom.
"Kami ingin kontribusi itu meningkat paralel dengan pertumbuhan penjualan yang diharapkan 100 persen," kata Indra di Grha Citra Caraka, Jakarta, Selasa (3/5/2011).
Telkom Group sendiri telah menggarap bisnis musik digital sejak tujuh tahun lalu ditandai dengan peluncuran produk Ring Back Tone (RBT) melalui anak usaha Telkomsel, Plasa.com, Speedytrek, Langit Musik, Flexi Musik, dan terakhir lewat Melon.co.id.
Melon alias melody online, merupakan perusahaan patungan yang bergerak di bidang Digital Content Exchange Hub (DCEH) dengan operator SK Telecom dari Korea Selatan akhir tahun lalu. Investasi yang ditanamkan keduanya sebesar Rp 100 miliar.
"Ada beberapa industri yang akan migrasi menjadi digital yaitu musik, film, dan game. Di musik ini Telkom menguasai 60-70 persen pangsa pasar penjualan," kata Indra.
"Sebenarnya potensi bisnis musik itu besar, mencapai Rp 6 triliun, tetapi yang masuk kategori penjualan legal cuma sekitar Rp 1,2 triliun hingga Rp 1,3 triliun saja," paparnya lebih lanjut.
Untuk mencapai target yang ditetapkan, Telkom pun memperkenalkan layanan Speedy Music Unlimited yang memungkinkan para pelanggan Speedy mengunduh berbagai konten musik digital secara legal.
"Kami menyinergikan penjualan lagu-lagu di Melon dengan Speedy. Hal ini karena kita sadar, di kondisi industry yang Freemium, konten musik tidak bisa dijual secara terpisah dengan produk telekomunikasi," pungkas Indra.
( rou / fyk )
0 komentar:
Post a Comment