Jakarta - Perusahaan besar di kawasan ASEAN mengaku komputasi awan adalah tren penting di masa depan. Tapi untuk sekarang, mereka masih ragu.
Sebuah penelitian bertajuk 'Survei Tren PC Korporat dan Perilaku Pembeli' dilakukan di negara-negara ASEAN. Salah satu yang terungkap dalam penelitian ini adalah banyak perusahaan menunggu-nunggu hadirnya komputasi awan.
Sebanyak 65,6 persen responden mengakui bahwa komputasi awan menjadi tren di masa depan. Akan tetapi, seperti dikutip detikINET dari keterangan yang diterima, Kamis (5/5/2011), masih banyak yang tidak yakin dengan pendekatan yang ada saat ini.
Sebanyak, 70,2 persen responden lebih memilih untuk mengelola sendiri pemrosesan dan data mereka. Sedangkan 36,2 persen mengaku masih enggan mempercayakan data mereka kepada komputasi awan.
"Kami mengamati bahwa responden di Indonesia dan negara-negara ASEAN lainnya memandang komputasi awan sebagai perkembangan penting, namun kontrol menjadi penghalang terbesar terhadap pengadopsian solusi tersebut," ujar Sandy Lumy, Country General Manager, Lenovo Indonesia.
Sandy mengatakan, di era komputasi awan nantinya, PC tak akan menjadi barang usang. Justru PC akan jadi perangkat yang siap menerapkan solusi cloud computing. "Organisasi / perusahaan pada akhirnya akan memiliki kombinasi campuran fat client dan perangkat stateless," ujarnya.
Survei dilakukan terhadap 329 pengambil keputusan TI dari perusahaan-perusahaan dengan karyawan lebih dari 500 orang di seluruh kawasan ASEAN (Indonesia, Singapore, Malaysia, Thailand dan Filipina). Survei oleh ZDNet dan Connection Research atas nama Lenovo, di bulan November – Desember 2010.
( wsh / wsh )
0 komentar:
Post a Comment