Jakarta - Kementerian Kominfo tak mau dituding pilih kasih dan mengistimewakan Bakrie Telecom. Itu sebabnya, lisensi seluler yang telah diterbitkan untuk pemilik merek dagang Esia itu akan direvisi untuk menjamin persamaan hak dan kewajiban di industri telekomunikasi.
Demikian ditegaskan Dirjen Penyelenggaraan Pos dan Informatika Kementerian Kominfo, Syukri Batubara. Menurutnya, lisensi seluler Bakrie harus direvisi karena masih perlu perbaikan, terutama pada masalah komitmen pembangunan jaringan.
"Kami tidak mau dianggap pilih kasih oleh pemain lain dengan memberikan komitmen pembangunan jaringan yang longgar," tegasnya baru-baru ini di sebuah acara di Hotel Gran Melia, Jakarta.
Komitmen pembangunan seluler Bakrie sempat dipertanyakan oleh kalangan industri telekomunikasi. Sebab biasanya, untuk setiap penambahan lisensi baru selalu diikuti dengan perluasan jaringan, sehingga penetrasi mencapai pelosok negeri.
Namun Bakrie hanya menawarkan komitmen membangun total 200 base transceiver station (BTS) dalam lima tahun dengan rincian, 19 BTS untuk coverage 20 propinsi selama masa izin prinsip.
Selanjutnya, pembangunan di tahun pertama 21 BTS, tahun kedua 52 BTS, tahun ketiga 33 BTS, tahun keempat 44 BTS, dan tahun kelima 31 BTS. Komitmen ini yang dinilai sejumlah kalangan terlalu minim.
( rou / rou )
1 komentar:
KPK harus segera periksa Dirjen Postel !!
Aneh kalau dibiarkan saja!
Post a Comment