LG Kesulitan Tembus Pasar Ponsel Indonesia
Jakarta - LG boleh saja berkuasa di pasar mesin cuci, AC, hingga televisi LCD Indonesia. Namun untuk bisnis ponsel, vendor asal Korea Selatan itu masih bergelut agar bisa terus eksis.
Dijelaskan Marketing Director LG Electronic Indonesia, David Tjokro, pangsa pasar LG di industri ponsel Tanah Air baru di kisaran 2-3%. "Share ini memang masih kecil, namun setidaknya kami stabil," tukasnya kepada sejumlah wartawan di Fx Plaza, Jakarta, Senin (3/10/2011).
Industri ponsel memang memiliki peluang bisnis potensial. Hanya saja di sisi lain, segmen yang begitu seksi ini menarik banyak pemain yang pada akhirnya menimbulkan persaingan yang begitu sengit.
"Saking ketatnya pangsa pasar pemain lain banyak yang turun, tapi kita (LG-red.) biar kecil masih stabil," tukas David.
Ia pun menegaskan bahwa pangsa pasar LG yang masih kecil ini bukan lantaran pemegang brand ponsel LG Optimus itu kendor dalam hal ekspansi.
"Peningkatan ekspansi bisnis tentu terus kami lakukan dengan merilis ponsel baru setiap beberapa bulan. Namun memang pasar ponsel itu lebih sulit ketimbang pasar elektronik lainnya," tukas David.
Terlebih untuk LG, mereka harus memulainya sebagai 'pemain kecil'. Ya, LG memang memiliki nama besar di industri elektronik dunia. Namun di bisnis perangkat genggam, khususnya di Indonesia, LG masih belum memiliki basis pasar yang kuat.
"Apalagi kita (LG-red.) kan memulainya sebagai small player, dan pemain yang besar yang itu-itu saja," keluh David.
"Namun tetap saja, penetrasi bisnis paling besar itu di ponsel, selain di TV tentunya. Jadi masih ada peluang untuk masuk di industri ini," lanjutnya.
Salah caranya adalah dengan mengawinkan perangkat elektronik lainnya dengan ponsel yang sudah begitu merakyat. Hal ini pula yang coba dilakukan LG dengan mengawinkan produk mesin cucinya dengan ponsel Android.
Dengan solusi bernama Smart Diagnosis, LG seakan mendapuk handset Android pengguna menjadi 'teknisi' mesin cucinya ketika ada masalah menghadang.
( ash / rns )
Sumber detik com
0 komentar:
Post a Comment