Identik Sebagai Penyedot Pulsa, Bisnis CP Kian Lesu
Jakarta - Jumlah CP (content provider/penyedia konten) dari tahun ke tahun terus menurun di Indonesia. Hal ini diperparah dengan keberadaan CP nakal yang menyedot pulsa pelanggan sehingga persepsi masyarakat terhadap konten menjadi negatif.
Menurut Ketua Indonesia Mobile & Online Content Provider Association (IMOCA) A. Haryawirasma, pada tahun 2005 lalu ada 200 CP yang aktif di IMOCA. Namun lambat laun anggota IMOCA menurun seiring menurunnya pendapatan dari penjualan konten.
"Saat ini yang aktif di IMOCA sekitar 60 namun yang bisnisnya masih bagus tidak lebih dari 40. Banyak anggota yang sudah memindahkan bisnisnya di luar konten," tukas pria yang biasa disapa Rasmo itu dalam keterangannya, Selasa (4/10/2011).
"Penyebab penurunan karena banyak CP nakal yang menyedot pulsa pelanggan sehingga persepsi masyarakat terhadap konten menjadi negatif dan menyebabkan industri konten terpuruk," lanjutnya.
Pun demikian, Rasmo sebagai komandan IMOCA tetap optimistis bahwa bisnis penyedia konten premium masih bisa diperbaiki.
Untuk itu, IMOCA berharap Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) dapat bekerja sama dengan operator telekomunikasi dan YLKI untuk memperbaiki bisnis ini dari pencurian pulsa dan membantu masyarakat untuk mendapatkan kepercayaannya kembali terhadap konten.
Sebab, bisnis apapun ujungnya adalah konsumen. Sekali konsumen tersakiti, maka akan kapok, akibatnya konten semakin dijauhi masyarakat.
"Ini yang dari dulu kita khawatirkan," Rasmo menandaskan.
( ash / wsh )
Sumber detik com
0 komentar:
Post a Comment