Ponsel 3D LG Cuma Rp 800 Ribuan
Jakarta - Smartphone 3D LG yang segera dilempar ke pasar kabarnya akan dibanderol 50 persen lebih murah ketimbang smartphone LG sebelumnya.
Di Amerika Serikat (AS), LG Thrill 4G, demikian nama smartphone 3D yang juga sudah mendukung 4G ini, ditawarkan seharga USD 99 (sekitar Rp 800 ribuan). Dengan catatan, harga ini satu paket dengan kontrak layanan data AT&T selama dua tahun.
Tentu saja, ini suatu langkah besar yang diambil vendor smartphone asal Korea Selatan tersebut dalam menyaingi kompetitornya. Dibandingkan dengan HTC yang menawarkan HTC Evo 3D misalnya, dengan paket layanan data selama dua tahun dari Sprint, smartphone 3D tersebut berbanderol USD 200 (sekitar 1,7 juta).
Dikutip detikINET, Rabu (27/7/2011), Thrill 4G disebut-sebut menjanjikan sesuatu yang dilewatkan para pengguna HTC Evo 3D, yakni konten 3D yang lebih kaya. Thrill 4G akan hadir dengan beberapa film dan game 3D terpilih, sementara Evo 3D cenderung dimanfaatkan sebagai kampanye marketing yang mendorong pengguna menciptakan konten 3D mereka sendiri dengan bantuan kamera built-in di perangkat tersebut.
Thrill 4G hadir dengan prosesor dual-core 1 GHz, layar 3D 4,3 inch dan kamera stereoscopic 5 megapixel untuk menangkap atau merekam gambar dan video dalam format 3D.
Kamera 3D pada Thrill 4G akan mendukung rekaman video 720p HD dalam mode 3D video 1080p HD pada mode 2D. Terdapat juga kemampuan output melalui HDMI atau streaming wireless DLNA. Smartphone ini baru akan diluncurkan untuk pasar Amerika Serikat, yang didistribusikan oleh operator AT&T.
Namun awas, pengguna ponsel Indonesia jangan salah kaprah. Dimana model bisnis penjualan ponsel di AS kerap kali mengikat harga jual produk dengan paket data selama beberapa tahun.
Hasilnya, harga jual ponsel di sana terlihat lebih murah di awal. Namun setiap bulannya, pengguna memiliki kewajiban untuk membayar paket layanan yang diikuti.
Artinya, jika ponsel Thrill 4G dibanderol Rp 800 ribuan di Negeri Paman Sam, maka di Indonesia -- untuk ponsel sejenis -- tak akan dihargai sama. Selain model bisnisnya beda, hal itu juga terpengaruh dari bea masuk yang bikin harga ponsel melonjak.
( rns / ash )
Sumber detik com
0 komentar:
Post a Comment