Sunday, July 24, 2011

Antisipasi Lonjakan, XL Amankan Jalur Mudik

Antisipasi Lonjakan, XL Amankan Jalur Mudik

Semarang - Untuk mudik Lebaran 2011 ini, layanan seluler XL Axiata diperkirakan akan mengalami lonjakan 30% hingga 35% dari trafik tahun lalu, dimana percakapan telepon berdurasi 550 juta menit, SMS berjumlah 400 jutaan per hari, dan trafik data yang mencapai 8 terabyte.

"Sebenarnya trafik untuk voice tak ada lonjakan. Justru lonjakan paling signifikan terjadi pada penggunaan data, yang saat ini mencapai 33 terabyte, atau lonjakan hingga 300 persen," kata Senior VP Service Management XL, Ongki Kurniawan, di sela XL Network Rally, Semarang.

GM Network XL Yudianto menambahkan bahwa jaringan XL sudah sangat siap menghadapi lonjakan trafik saat mudik. Menurutnya, saat ini kapasitas jaringan SMS yang disediakan XL bisa menampung 600 juta pesan sehari. Artinya, ruang yang tersedia masih ada 40% lagi.

"Untuk voice malah jauh lebih besar lagi kapasitas yang tersedia. Dari penggunaan sehari-hari saja kita masih lowong 50% lebih. Apalagi kita punya teknologi MSC pool yang mampu men-switching dengan sendirinya kalau di satu tempat, misalnya, mengalami lonjakan," jelasnya.

Meski demikian, XL tak mau ambil risiko. Operator ini coba mengantisipasi lonjakan dengan menambah 100 BTS baru dan menyiapkan 18 mobile BTS di sepanjang jalur Jawa Tengah dan Jawa Timur.

"Apalagi diperkirakan kepadatan trafik jaringan akan terjadi di beberapa titik, khususnya daerah-daerah perbatasan," kata Yudianto.

Dalam hasil pengujian XL Net Rally yang digelar akhir pekan ini menggunakan kereta api Argo Muria sepanjang Jakarta-Semarang, memang masih ada beberapa daerah yang mengalami blank spot atau tidak ada sinyal sama sekali.

"Blank spot itu terjadi khususnya di daerah pantai Alas Roban dan beberapa tempat titik yang ditutupi oleh bukit dan hutan. Namun tidak hanya XL yang mengalaminya, operator lain pun mengalami hal yang serupa," terang Ongki.

Masih dalam bagian test jaringan, XL menyebutkan presentase drop call 1,7 persen namun akan ditekan kembali menjadi 1,5%. Ini masih jauh dari ambang batas 5% yang ditargetkan Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI).

Sumber detik com

Artikel yang Berkaitan

0 komentar:

Post a Comment