Monday, November 7, 2011

3500 Perusahaan Kepincut Software LMS

3500 Perusahaan Kepincut Software LMS

Jakarta - Software Learning Management Systems (LMS) yang dibesut oleh Success Factors cukup diminati. Sejauh ini sudah ada 3500 perusahaan yang memanfaatkannya untuk memaksimalkan potensi terbaik 15,5 juta pekerjanya.

Melihat tingginya kepercayaan perusahaan global terhadap software tersebut, PT Daya Dimensi Indonesia pun akhirnya kepincut untuk ikut mencicipi kesuksesan LMS dengan menjadi mitra pemasaran Success Factor di Indonesia.

"Success Factors memprediksi sekitar 50% populasi di Indonesia akan merepresentasikan workforce generasi milenia yang menuntut performa dan kompetensi pekerja dengan dukungan teknologi informasi tinggi," kata Novi Laurina, Group Head Sales Partner PT Daya Dimensi Indonesia, dalam keterangannya, Senin (7/11/2011).

Novi menjelaskan, untuk mengatur pekerja atau karyawan dari sebuah perusahaan yang banyak pekerjanya, maka diperlukan sebuah sistem yang bisa mengatur bagaimana berinteraksi, mengorganisasi potensi karyawan, menyediakan lingkungan kerja yang nyaman, dan diberikan tantangan yang agresif.

"Learning Management Systems akan membuat pekerja merasa nyaman sehingga meminimalkan kepindahan kerja atau pembajakan karyawan oleh perusahaan lain," tuturnya.

Menurut Novi, LMS juga membantu dalam proses perekrutan karyawan sehingga dapat diketahui seberapa besar kompetensi seorang calon pegawai, sehingga bisa ditempatkan pada posisi yang tepat dengan perencanaan ke depan yang jelas.

LMS juga akan menciptakan sebuah sarana komunikasi yang efektif untuk internal karyawan seperti sejenis Facebook internal sehingga membuat suasana kerja menjadi lebih nyaman.

"Dengan LMS, kinerja dan kompetensi karyawan bisa dinilai secara adil, tidak subyektif, meski atasan tetap bisa memberikan catatan khusus terhadap bawahannya, baik catatan positif maupun negatif," ujarnya.

Daya Dimensi menargetkan bisa memasarkan LMS ke perusahaan di Indonesia yang memiliki banyak karyawan, seperti sektor perbankan. Apabila kurang dari 500 orang, tambah Novi, biasanya masih bisa diatur secara tradisional, tidak perlu sistem yang didukung teknologi informasi.

Di Indonesia, LMS baru diluncurkan Agustus 2011 lalu. Saat ini sistem tersebut sudah digunakan perusahaan-perusahaan besar di dunia, seperti Apple, NASA, dan lainnya. Secara global, LMS sudah digunakan 15,5 juta user di 3.500 perusahaan dengan nilai investasi sebesar US$ 100 per user.

LMS dibangun dengan platform cloud computing dengan 6 datacenter dengan kontrak pemakaian setahun dan bisa diperpanjang.

"Terkait dengan workforce yang didukung Learning Management System, Success Factor akan menggelar seminar bertajuk 'How to prepare for the 2020 Workplace pada 9 November 2011'. Di sana kami akan menjelaskan semuanya," tandas Novi.




( rou / fyk )

Sumber detik com

Artikel yang Berkaitan

0 komentar:

Post a Comment