Friday, September 16, 2011

NATO dan Taliban Perang di Twitter

NATO dan Taliban 'Perang' di Twitter

Kabul - Pasukan NATO dan Taliban masih berperang sengit di Afghanistan. Tidak cuma di medan laga, peperangan mereka ternyata mampir juga di situs mikroblogging Twitter.

Baru-baru ini, serangan bom di dekat Kedutaan Besar Amerika Serikat di Kabul mengakibatkan 11 korban jiwa. Lembaga Afghanistan International Security Assistance Force (ISAF) yang digawangi NATO pun mengomentarinya via Twitter.

"Pertanyaanya adalah seberapa lama teroris akan membuat orang Afghanistan yang tidak bersalah berada dalam bahaya?" demikian tertulis dalam akun Twitter @ISAFmedia.

Nah, seperti detikINET kutip dari AsiaOne, Jumat, pertanyaan tersebut memancing Taliban untuk perang kata-kata. Sebuah pihak yang mengaku mewakili Taliban membalas pertanyaan tersebut dengan nada keras via Twitter.

"Saya tidak tahu. Kalain telah membawa mereka dalam bahaya 10 tahun terakhir. Meruntuhkan pedesaan dan pasar-pasar. Namun masih berani berbicara tentang bahaya," tulis seseorang yang mengaku juru bicara Taliban.

ISAF kemudian membalas bahwa berdasarkan fakta di lapangan, 80% korban sipil adalah akibat aktivitas para pengacau. Tentu pengacau di sini maksudnya adalah Taliban. Kedua pihak ini kemudian melanjutkan perang kata di Twitter ini.

Juru bicara ISAF menyatakan mereka kini memang lebih giat memakai jejaring sosial. Sebab, Taliban dikatakan sering melempar informasi salah via jejaring sosial sehingga ISAF ingin meluruskannya.




( fyk / ash )

Sumber detik com

Artikel yang Berkaitan

0 komentar:

Post a Comment