Tuesday, September 6, 2011

Pandi Godok Domain .id Kelas Premium

Pandi Godok Domain .id Kelas Premium

Jakarta - Pengelola Nama Domain Internet Indonesia (Pandi) coba melakukan sejumlah inovasi untuk menggenjot penggunaan domain .di. Salah satunya adalah dengan menggodok kemungkinan untuk membuat domain .id kelas premium.

Ketua Pandi, Andi Budimansyah mengatakan, domain kelas premium ini maksudnya adalah nama apapun yang belakangnya langsung berdomain .id. Seperti andi.id atau apapun.id, dan penggunaan pun bisa untuk apa saja.

Lantaran menggunakan embel-embel kelas premium otomatis biaya untuk mendapatkan domain ini juga jauh lebih mahal dari domain .id pada umumnya.

"Jika di ICANN (Internet Corporation for Assigned Names and Numbers) domain kelas premium .anything harganya sekitar Rp 1,88 miliar. Namun kita mau bikin anything.id, besaran biayanya belum tahu," tukas Andi.

Selain ingin menyiapkan domain kelas premium, Pandi juga memiliki rencana untuk membuat sub level domain baru, di samping mengevaluasi sub level domain yang ada saat ini.

"Misalnya .co.id, ini kan kalau dibaca menjadi 'ko-it', dulu bahasa gaulnya yang berarti 'mati'. Bisa saja nanti kita ganti menjadi com.id," lanjutnya.

Sementara untuk sub level domain yang baru juga ada beberapa yang telah berada di kantong pengurus Pandi. "Misalnya .hotel.id, .apotek.id atau yang lainnya. Kita masih belum putuskan," imbuh Andi.

Lalu yang sudah pernah digaungkan sebelumnya adalah rencana untuk mengganti sistem registry yang selama ini digunakan dengan standar dan kebijakan baru yang mengikuti aturan internasional.

Seperti diketahui, selama ini Pandi tidak hanya berfungsi sebagai registry yang bertugas membuat kebijakan dan mengelola nama domain .id, tapi juga berperan sebagai reseller yang menjual domain kepada masyarakat pengguna.

Namun dalam beberapa bulan mendatang fungsi tersebut akan diubah. Dimana Pandi nantinya hanya akan melakukan peran sebagai registry. Sementara tugas registrar akan diserahkan pada perusahaan-perusahaan yang mampu dan memenuhi persyaratan.

"Ini dulu fokus kita, migrasi dari sistem lama ke yang baru yang sudah standar internasional. Direncanakan migrasi ini akan selesai dalam dua bulan ke depan. Baru setelah itu inovasi-inovasi yang telah disiapkan di kantong kita jalankan," pungkas Andi. ( ash / rns )

Sumber detik com

Artikel yang Berkaitan

0 komentar:

Post a Comment