Kesuksesan DoTA 2 Masih Diragukan
Jakarta - Kesuksesan DoTA tak luput dari kecerdikan para pengembang game di bawah naungan Blizzard. Namun seri kedua game ini masih diragukan kesuksesannya lantaran dibuat oleh Valve, penerbit game yang belum pernah membuat game strategi.
DoTA 2 sepertinya bakal menjadi game strategi pertama yang dibuat oleh Valve. Sebelumnya produsen game asal Amerika Serikat ini memang berdedikasi untuk membuat game First Person Shooter (FPS) seperti Counter-Strike, Half-Life, Left 4 Dead, atau pun Team Fortress yang semuanya sukses di pasaran.
DoTA memang sangat berbeda dengan seluruh game di atas. Dalam game ini pemain dituntut lebih mahir mengarut strategi pertempuran atau penggunaan sumber daya alam, ketimbang baku tembak bergaya cepat.
"DoTA 2 memang game RTS pertama kami, jadi kami memang harus membuat seluruh teknologi game tersebut dari nol," ujar Erik Johnson, product manager Dota 2. Seperti dikutip detikINET dari digitaltrends, Senin (5/9/2011).
Untuk lebih mengenal game ini seluruh tim Valve telah dilibatkan, termasuk orang nomer satu di perusahaan tersebut, Gabe Newell Founder sekaligus Managing Director Valve Corporation.
"Saya sudah memainkan DoTA selama 800 jam, dan game ini memang bukan seperti game lainnya yang pernah kami buat," tambah Newell.
Newell juga menandaskan, bahwa saat ini Valve banyak melakukan pendekatan kepada Blizzard dan Icefrog selaku pengembang DoTA All Star untuk membantu mengembangkan DoTA 2, dan semua ini memang dilakukan demi menepis keraguan para gamer terhadap game tersebut. ( eno / ash )
Sumber detik com
0 komentar:
Post a Comment