Punya Banyak Pulau, Indonesia Bisa Bangun Broadband Nasional
Jenewa, Swiss - Singapura dinilai menjadi contoh sukses dalam implementasi jaringan broadband secara menyeluruh atau dikenal dengan nama National Broadband Network (NBN). Indonesia pun diyakini bisa, belasan ribu pulau yang membentang bukan jadi alasan kegagalan.
Menurut Bill La, Senior Marketing Director Business Consulting Departement Huawei, implementasi National Broadband Network itu memerlukan komitmen yang kuat dari pemerintah dalam bentuk kebijakan ditambah dengan dukungan dari perusahaan telekomunikasi setempat.
"Singapura memang sudah menerapkan NBN karena wilayah mereka kecil, sementara Indonesia memiliki banyak pulau. Namun tetap saja itu masih memungkinkan," tukasnya.
Adapun caranya adalah dengan mengkombinasikan perangkat teknologi yang akan digunakan. Bisa memanfaatkan fixed dan wireless broadband, hingga satelit seperti yang dilakukan Australia.
"Itu semua bisa menjadi pilihan tinggal disesuaikan dengan kondisi di lapangan. Namun lebih baik menggunakan kolaborasi teknologi," lanjut Bill, di sela ITU Telecom World yang berlangsung di Jenewa, Swiss.
Menurut World Bank, kontribusi broadband pada pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) lebih besar dibandingkan dengan layanan telekomunikasi lainnya (seperti fixed, mobile dan internet). Dan setiap 10 persen peningkatan penetrasi broadband, perekonomian diyakini akan tumbuh 1,3 persen.
Menyadari manfaat dari jaringan broadband nasional, lebih dari 50 negara di dunia telah berkomitmen untuk membangun dan menyebarkan jaringan broadband nasional senilai USD 100 miliar.
“Sebagai pendukung inovasi dan penyebaran jaringan broadband yang luas, Huawei secara aktif terus mencari peluang kerjasama dengan para pemimpin dan pelopor di berbagai industri untuk mempromosikan praktik dan kebijakan-kebijkan broadband sehingga seluruh dunia, khususnya Indonesia, dapat mengambil keuntungan dari manfaat broadband,” lanjut Bill.
Huawei sendiri sejak tahun 2009, telah dikontrak untuk membangun beberapa jaringan broadband nasional dan telah mendapat delapan dari sembilan proyek global untuk BT (Inggris), Nucleus Connect (Singapura), TM (Malaysia), Qtel (Qatar), Camtel (Kamerun), TelBru (Brunei), UFB (Selandia Baru), dant CMC (Benin).
Adapun Indonesia menurut Menkominfo Tifatul Sembiring memiliki target untuk menyelimuti seluruh wilayah Tanah Air dengan broadband pada tahun 2015 mendatang.
"Berbeda dengan yang di 27 propinsi, itu kan bagian dari Palapa Ring. Tapi kalau yang ditargetkan pada 2015 itu broadband yang sudah masuk ke kota-kota sudah sampai last mile," ia menandaskan.
Jika target tersebut bisa segera terealisasi tentu ini akan menjadi kabar gembira bagi penduduk Indonesia. Sebab broadband ibarat 'tulang punggung' yang menjadi pondasi beragam layanan atau teknologi canggih untuk berjalan di atasnya.
Seperti e-education, e-health, cloud computing dan masih banyak lagi. Alhasil jika akses internet berkecepatan tinggi tak terealisasi sama saja teknologi-teknologi tersebut cuma numpang lewat, tak terserap sebagaimana mestinya.
( ash / fyk )
Sumber detik com
0 komentar:
Post a Comment