Jakarta - Telkom mengalokasikan suntikan dana segar sebesar Rp 300 miliar kepada anak perusahaan hasil akuisisinya, Sigma, untuk membangun data center dan mengembangkan teknologi layanan Cloud Computing.
"Dana tersebut akan kami gunakan untuk mengembangkan Cloud serta membangun data center di Serpong dan Surabaya. Kami ingin jadi salah satu pemain IT Solution terbesar di tingkat regional," kata Presdir Telkom Sigma, Rizkan Chandra, di Grha Citra Caraka Telkom, Jakarta, Senin (11/4/2011).
Langkah awal yang dilakukan Telkom untuk mengubah citra Sigma ialah dengan melakukan pergantian logo dan nama perusahaan, dari Sigma Cipta Caraka menjadi Telkom Sigma. Langkah selanjutnya ialah mengembangkan data center di Serpong dan Surabaya.
"Data center ini akan menjadi jembatan bagi perusahaan untuk bekerjasama dengan perusahaan besar dunia yang segera membangun pusat datanya di Indonesia," ujarnya.
Sebelumnya, Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring telah mewajibkan sejumlah perusahaan skala global seperti Research In Motion (RIM), Google, Facebook diwajibkan untuk membangun pusat data center di Indonesia.
"Kami yang menyiapkan infrastruktur data center-nya, dan mereka tinggal bekerjasama dengan kami," ucap Rizkan.
Untuk memperkokoh posisi Telkom Sigma pada jajaran perusahaan penyedia solusi ICT terus mengembangkan solusi yang ditawarkan kepada klien. Produk yang ditawarkan antara lain Sigma M Force, Terasury Asset Management Package, Cloud Computing serta ARIUM.
Rizkan menjelaskan, ekspansi data center ditujukan untuk mendukung solusi bagi perbankan dan perusahaan jasa keuangan, telekomunikasi, manufaktur, dan jasa distribusi. Sementara untuk modul Sigma M Force ditujukan untuk aplikasi pada layanan cloud.
Sementara Dirut Telkom Rinaldi Firmansyah menuturkan, Telkom Sigma diharapkan tidak hanya berkiprah di sektor solusi finansial semata, tetapi lebih luas lagi merambah industri dan sektor lainnya.
"TelkomSigma benar-benar dibutuhkan sebagai mitra strategis bagi pelanggan Telkom, yang akan berdampak kepada portofolio bisnis TIME (Telecomunication, Information, Media and Edutainment) Telkom secara keseluruhan," ujar Rinaldi.
Menurutnya, terhitung sejak Agustus 2010 kepemilikan saham Telkom pada TelkomSigma telah genap 100%, dari sebelumnya 80% saat diakuisisi pada 2008 lalu. Rinaldi sendiri berharap Sigma pada tahun 2011 ini bisa meraih pendapatan Rp 600 miliar, meningkat Rp 100 miliar dari tahun sebelumnya.
( rou / fyk )
0 komentar:
Post a Comment