Jakarta - Meski Facebook mengaku telah melakukan eifisiensi besar pada data center terbarunya, organisasi peduli lingkungan bertaraf internasional Greenpeace menilai itu saja belum cukup.
Greenpeace mendesak Facebook agar lebih 'hijau' dengan tidak menggunakan energi batu bara untuk memberi daya data center serta operasional perusahaannya.
Dalam aksinya di depan kantor Facebook di Silicon Valley City, Palo Alto, Amerika Serikat (AS), Greenpeace memasang layar komputer besar untuk menampilkan beragam komentar yang di-streaming dari seluruh dunia. Isi komentar tersebut senada, yakni meminta Facebook bergabung dalam revolusi energi.
"Kami ingin mereka 'unfriend' energi batu bara dan 'Like' energi ramah lingkungan," kata juru bicara Greenpeace Daniel Kessler, meminjam istilah 'unfriend' dan 'Like' yang dipakai di Facebook.
Pekan lalu, Facebook mengumumkan perusahaannya berhasil membangun data center yang lebih efisien dan hemat energi. Raksasa jejaring sosial itu bahkan membagi resep teknologi 'hijau' data center-nya itu ke perusahaan berbasis internet lainnya.
Data center terbaru Facebook yang berlokasi di Prineville, pusat Oregon, AS itu diklaim 38 persen lebih efisien dalam penggunaan energi dan mampu membuat perusahaan menghemat biaya sebesar 24 persen.
"Efisiensi yang mereka buat memang mengagumkan. Tapi itu saja tidak cukup. Mereka juga harus peduli soal energi batu bara. Jika kita tidak berhenti membakar batu bara, kita tidak akan menghentikan perubahan iklim," kata Kessler seperti dilansir AFP dan dikutip detikINET, Kamis (14/4/2011).
Greenpeace mengklaim, aksi protes mereka ke Facebook mencatat rekor Guinness World Record. Dalam waktu 24 jam, pada layar besar ada lebih dari 65 ribu respons komentar yang mendukung Facebook agar lebih ramah lingkungan.
( rns / fyk )
0 komentar:
Post a Comment