Berbagai perusahaan mulai memikirkan untuk menggunakan layanan cloud computing atau komputasi awan. Namun baru sebagian kecil yang telah mengimplementasikannya.
Itulah salah satu temuan yang terungkap dalam survei global bertajuk State of the Cloud 2011 oleh Applied Research. Dua pertiga organisasi masih berada dalam tahap diskusi, percobaan atau bahkan belum mempertimbangkan layanan sama sekali.
Berbagai isu menghalangi organisasi untuk segera mengadopsi komputasi awan. Seperti isu keamanan, staf IT yang belum siap untuk pindah ke cloud computing dan sebagainya.
"Untuk memastikan sukses penerapan cloud computing, departemen IT perlu hati-hati memilih aplikasi yang dipindahkan ke komputasi awan, mengawasi keamanan, ketersediaan dan cost sekaligus memastikan staf mereka diberi pelatihan," tutur Anil Chajravathy, Senior Vice President Storage and Abailability Management Group Symantec di Singapura.
Berikut 4 rekomendasi dari Symantec untuk memudahkan organisasi mengadopsi cloud computing:
- Jadilah yang berada di lini depan dalam komputasi awan: Bagian IT perlu mengambil peran proaktif dalam menerapkan komputasi awan. Terlalu banyak organisasi mengambil pendekatan konservatif yang lambat dalam melakukan perpindahan ke cloud. Staf IT perlu mendapat pelatihan dan persiapan yang cukup dalam mengontrol aspek penting seperti keamanan dan biaya.
- Tetapkan tingkat informasi dan aplikasi: Lakukan analisis dan tempatkan informasi dan aplikasi Anda berdasarkan tingkatan untuk menetapkan mana yang dirasakan nyaman ketika berpindah ke komputasi awan.
- Ukur risiko dan tetapkan kebijakan yang layak: Pastikan informasi penting hanya bisa diakses pengguna resmi dan informasi itu tidak meninggalkan perusahaan. Vendor komputasi awan perlu dipastikan memenuhi persyaratan Anda. Periksa vendor komputasi awan potensial untuk masalah operasional seperti kemampuan dalam disaster recovery.
- Mulai sekarang: Jangan mengambil pendekatan semua atau sama sekali tidak untuk cloud computing. Meskipun perlu waktu untuk menyiapkan perpindahan aplikasi bisnis yang penting, Anda bisa mulai dengan layanan dan aplikasi yang lebih sederhana.
Itulah salah satu temuan yang terungkap dalam survei global bertajuk State of the Cloud 2011 oleh Applied Research. Dua pertiga organisasi masih berada dalam tahap diskusi, percobaan atau bahkan belum mempertimbangkan layanan sama sekali.
Berbagai isu menghalangi organisasi untuk segera mengadopsi komputasi awan. Seperti isu keamanan, staf IT yang belum siap untuk pindah ke cloud computing dan sebagainya.
"Untuk memastikan sukses penerapan cloud computing, departemen IT perlu hati-hati memilih aplikasi yang dipindahkan ke komputasi awan, mengawasi keamanan, ketersediaan dan cost sekaligus memastikan staf mereka diberi pelatihan," tutur Anil Chajravathy, Senior Vice President Storage and Abailability Management Group Symantec di Singapura.
Berikut 4 rekomendasi dari Symantec untuk memudahkan organisasi mengadopsi cloud computing:
- Jadilah yang berada di lini depan dalam komputasi awan: Bagian IT perlu mengambil peran proaktif dalam menerapkan komputasi awan. Terlalu banyak organisasi mengambil pendekatan konservatif yang lambat dalam melakukan perpindahan ke cloud. Staf IT perlu mendapat pelatihan dan persiapan yang cukup dalam mengontrol aspek penting seperti keamanan dan biaya.
- Tetapkan tingkat informasi dan aplikasi: Lakukan analisis dan tempatkan informasi dan aplikasi Anda berdasarkan tingkatan untuk menetapkan mana yang dirasakan nyaman ketika berpindah ke komputasi awan.
- Ukur risiko dan tetapkan kebijakan yang layak: Pastikan informasi penting hanya bisa diakses pengguna resmi dan informasi itu tidak meninggalkan perusahaan. Vendor komputasi awan perlu dipastikan memenuhi persyaratan Anda. Periksa vendor komputasi awan potensial untuk masalah operasional seperti kemampuan dalam disaster recovery.
- Mulai sekarang: Jangan mengambil pendekatan semua atau sama sekali tidak untuk cloud computing. Meskipun perlu waktu untuk menyiapkan perpindahan aplikasi bisnis yang penting, Anda bisa mulai dengan layanan dan aplikasi yang lebih sederhana.
0 komentar:
Post a Comment