Palo Alto, California - Meski populer dan dipakai oleh ratusan juta pengguna, Facebook ternyata dinilai memiliki celah (bug) paling banyak di aplikasinya. Hal ini bukan dikatakan sembarang orang, tapi oleh mantan orang dalam Facebook sendiri.
"Facebook adalah software yang memiliki paling banyak bug," ujar Evan Priestley, mantan teknisi Facebook saat menjawab pertanyaan di situs tanya-jawab Quora. Ia sendiri pernah mendokumentasikan puluhan bug yang ia temukan sejak bulan September, demikian dikutip detikINET dari HuffingtonPost, Kamis (12/1/2012).
Saat dikunjungi di tempat pendokumentasiannya, yakni situs Pinterest, sebanyak 30 bug bisa dilihat. Fitur chat yang ngadat, notifikasi sama yang muncul dua kali, kegagalan Facebook dalam memposting komentar, dan sejumlah bug lainnya.
Meski ditemukan banyak lubang di Facebook namun dikatakan Priestley bahwa Facebook tidak perlu memperbaiki kualitas softwarenya, karena tanpa ini pun mereka sudah sangat sukses.
Ia menyetujui keputusan Facebook yang lebih memfokuskan diri untuk menjadikan perusahannya sebagai tempat bekerja yang menyenangkan dan menarik minat para karyawan baru.
Alasan lain yang dikemukakannya adalah bahwa Facebook bukanlah situs 'sensitif' seperti situs perbankan atau rektor nuklir. Apabila user tidak bisa mengupdate status, maka itu bukanlah persoalan besar.
Namun Facebook sendiri tidak menyepelekan bug seperti yang dikatakan oleh Priestley. Beberapa waktu lalu Facebook meluncurkan program bug bounty dan menghadiahi penemu bug dengan kartu kredit unlimited.
Hal tersebut adalah upaya Facebook untuk menekan keberadaan 'cacat' di situs mereka sehingga pengguna akan lebih nyaman memakainya
"Facebook adalah software yang memiliki paling banyak bug," ujar Evan Priestley, mantan teknisi Facebook saat menjawab pertanyaan di situs tanya-jawab Quora. Ia sendiri pernah mendokumentasikan puluhan bug yang ia temukan sejak bulan September, demikian dikutip detikINET dari HuffingtonPost, Kamis (12/1/2012).
Saat dikunjungi di tempat pendokumentasiannya, yakni situs Pinterest, sebanyak 30 bug bisa dilihat. Fitur chat yang ngadat, notifikasi sama yang muncul dua kali, kegagalan Facebook dalam memposting komentar, dan sejumlah bug lainnya.
Meski ditemukan banyak lubang di Facebook namun dikatakan Priestley bahwa Facebook tidak perlu memperbaiki kualitas softwarenya, karena tanpa ini pun mereka sudah sangat sukses.
Ia menyetujui keputusan Facebook yang lebih memfokuskan diri untuk menjadikan perusahannya sebagai tempat bekerja yang menyenangkan dan menarik minat para karyawan baru.
Alasan lain yang dikemukakannya adalah bahwa Facebook bukanlah situs 'sensitif' seperti situs perbankan atau rektor nuklir. Apabila user tidak bisa mengupdate status, maka itu bukanlah persoalan besar.
Namun Facebook sendiri tidak menyepelekan bug seperti yang dikatakan oleh Priestley. Beberapa waktu lalu Facebook meluncurkan program bug bounty dan menghadiahi penemu bug dengan kartu kredit unlimited.
Hal tersebut adalah upaya Facebook untuk menekan keberadaan 'cacat' di situs mereka sehingga pengguna akan lebih nyaman memakainya
0 komentar:
Post a Comment