Jakarta - Bertahan pada bisnis telepon kabel tampaknya sudah tidak lagi menjanjikan. Namun, tidak mudah meniadakan layanan telepon kabel saat ini, karena faktanya masyarakat masih banyak yang memerlukan layanan ini. "Untuk keperluan bisnis, memang telepon kabel belum bisa digantikan telepon seluler," jelas Eddy Kurnia, Head of Corporate Communication Telkom kepada detikINET, Jumat (28/1/2011). Menyadari fenomena tersebut, kini para operator telekomunikasi dunia mulai menerapkan strategi untuk tetap melayani pelanggan telepon kabel, sembari mengembangkan bisnis-bisnis baru dengan memanfaatkan infrastruktur yang sudah ada. Antara lain untuk mengalirkan internet kecepatan tinggi (broadband access). Berbagai upaya dilakukan operator untuk menghindari semakin anjloknya penurunan pendapatan dari layanan telepon tetap. Telecom Italia menempuh sederet langkah strategis di antaranya mengintegrasikan layanan suara dengan pita lebar, Manage Fixed Mobile Convergence, mempertahankan pelanggan segmen atas (high end customers), serta pengendalian cabutan di segmen pelanggan bawah (low end). China Telecom menggunakan strategi Integrasi layanan suara dan pita lebar (broadband services) dengan bentuk produk One Home. Strategi lain adalah melakukan bundling layanan suara, layanan nonsuara, dan layanan mobile. Sementara itu, Telecom Malaysia menggelar serangkaian promo seperti Smart Talk, berupa penawaran kepada pelanggan konsumer berbentuk diskon untuk panggilan interlokal SLJJ dan panggilan ke mobile, dan paket flat rates Flexi Destina untuk segmen bisnis. Lain halnya Telstra di Australia yang mengeluarkan produk bundling dengan nama Home Bundles, yakni penggabungan layanan telepon rumah, internet, dan FOXTEL dengan berbagai tingkat harga dan fasilitas. Untuk segmen Small Medium Enterprises (SME), Telstra mengeluarkan Telstra Business Centres. Sedangkan strategi PLDT di Filipina adalah menggelar PLDT Landline Plus. Hingga 31 Desember 2008 terdapat 125.621 pelanggan PLDT Landline Plus aktif. Tahun 2009 terjadi peningkatan permintaan atas layanan bundling suara dan data serta peningkatan rata-rata jumlah pelanggan pascabayar sebagai hasil dari digelarnya PLDT Landline Plus Telkom sebagai operator terbesar di Indonesia juga tidak tinggal diam. Menyusul perubahan portofolio bisnisnya menjadi T.I.M.E. (Telecommunication, Information, Multimedia & Edutainment), BUMN telekomunikasi ini semakin gencar berinovasi dengan menggelar layanan baru di luar InfoCom. Salah satunya mulai melirik layanan bisnis Internet Protocol Television atau lebih dikenal dengan sebutan IPTV, yaitu teknologi yang menyediakan layanan konvergen dalam bentuk siaran radio dan televisi, video, audio, teks, grafik dan data yang disalurkan ke pelanggan melalui jaringan protokol internet. Teknologi IPTV bukan sekadar menjamin kualitas layanannya, juga faktor keamanan, kehandalan serta mampu memberikan layanan komunikasi dengan pelanggan secara dua arah atau interaktif dan real time dengan menggunakan televisi standar. Sebagai layanan televisi interaktif IPTV juga akan memberikan pengalaman baru bagi para penonton dalam hal memperoleh informasi, hiburan, bermain hingga cara belajar. Layanan IPTV menyediakan konten program televisi (sport, news, film, dan sebagainya) dan konten entertainment interaktif lainnya (musik, game, advertising) melalui suatu jaringan broadband IP network yang aman dan di-manage secara akurat (end to end) oleh service provider. "Sedangkan pada sisi client atau user layanan ini dapat diakses menggunakan terminal PC/desktop maupun pesawat televisi dengan tambahan set top box (STB)," kata Eddy. IPTV berbeda dengan program video streaming yang disiarkan melalui internet. IP di sini berarti suatu metode pengiriman informasi TV melalui suatu jaringan IP yang aman dan bisa di-manage oleh service provider-nya, termasuk bandwidth dan aspek keamanan informasinya. Hal tersebut memungkinkan penonton menikmati layanan entertainment yang sangat memuaskan dengan kualitas siaran yang terjamin. Dengan kemampuan manajemen jaringan yang kuat, service provider bisa memberikan program hiburan yang memungkinkan pelanggan dengan leluasa memilih program yang akan ditonton. Dalam hal ini, masing-masing pelanggan bisa mengontrol layanan yang disediakan secara interaktif. IPTV memungkinkan service provider memberikan channel tertentu hanya kepada pelanggan yang memilih channel tersebut dalam waktu yang ditentukan sendiri oleh pelanggan.
( wsh / ndr )
0 komentar:
Post a Comment