Jakarta - Yahoo harus kehilangan tiga punggawanya sehingga membuat perusahaan internet itu diprediksi berada dalam posisi goyah. Ketiga eksekutif tersebut terpaksa harus meninggalkan CEO Carol Bartz di kursi panas saat ia berusaha merancang sebuah perubahan. Para pentolan yang hengkang itu adalah Hilary Schneider selaku wakil presiden eksekutif yang mengawasi periklanan Yahoo di Amerika Serikat, David Ko yang menjabat wakil presiden senior yang bertanggung jawab atas mobile dan Jimmy Pitaro, wakil presiden yang menjalankan divisi berita, olahraga dan keuangan yang merupakan bagian dari situs Yahoo. "Mereka adalah beberapa orang yang terpenting di perusahaan," tukas analis Scott Kessler. "Pastinya akan memberikan lebih banyak tekanan pada Carol Bartz," tambahnya. Dikutip detikINET dari Seattle pi, Jumat (1/10/2010), Bartz dikenal sebagai sosok yang agresif. Bukannya membuat Yahoo berkembang seperti situs sosial Facebook maupun Twitter, ia malah memangkas biaya sambil mencoba menemukan solusi lain untuk membuat orang lebih lama menghabiskan waktu di Yahoo. Meski begitu, para analis juga memuji Bartz karena telah mendisiplinkan Yahoo sehingga menghasilkan sejumlah deviden. Sayangnya, pengiklan lebih betah di Google dan Facebook ketimbang Yahoo yang otomatis membuat harga sahamnya menurun sekitar 15 persen. Yahoo diketahui tengah membujuk Schneider untuk tetap di perusahaan sementara mereka mencari penggantinya. Sedangkan Ko telah digantikan oleh Raymond Stern yang bergabung dengan perusahaan sejak tahun lalu. Namun Yahoo tidak mengumumkan siapa yang akan menggantikan Pitaro. "Kami berharap mereka mendapat yang terbaik di masa depan," kata Yahoo dalam sebuah pernyataan resminya mengenai kepergian para eksekutif itu.
( feb / ash )
0 komentar:
Post a Comment