Jakarta - Beberapa waktu lalu sejumlah petinggi Nintendo mengatakan bahwa, game murah pada platform mobile tidak berkualitas dan hanya mengejar kuantitas, termasuk Angry Birds. Nah kini giliran Rovio yang angkat bicara. Satoru Iwata, President Nintendo, sempat <a href="http://us.detikinet.com/read/2011/03/07/083053/1585680/654/nintendo-enggan-bikin-game-di-ponsel-dan-facebook"" berucap </a" di ajang Game Developer Conference mengenai tanggapannya terhadap penetrasi game di ponsel pintar dan jejering sosial. Baginya, game pada platform tersebut memiliki visi yang berbeda dengan Nintendo. "Tujuan game ponsel pintar dan jejaring sosial tidak seperti kami, mereka hanya mengejar kuantitas bukan kualitas," ujar Satoru kala itu. Selaras dengan pernyataan Iwata, Reggie Fils Aime selaku President and chief operating officer Nintendo America pun mengucapkan hal <a href="http://us.detikinet.com/read/2011/03/23/091338/1599212/654/nintendo-enggan-lirik-pengembang-game-mini"" senada </a" dengan menyebutkan tidak tertariknya Nintendo terhadap pengembang game mini. Lagi-lagi pernyataan ini ditujukan untuk developer game sekelas Rovio. "Sangat menarik untuk mengetahui pendapat petinggi Nintendo yang mengatakan smartphone menghancurkan industri game. Namun menurut saya, kami telah berada di jalan yang benar," ujar Peter Vesterbacka, pembesut Angry Birds dari Rovio. Dikutip detikINET dari 1Up, Rabu (30/3/2011). Angry Birds memang menjadi game yang cukup digandrungi. Setelah sukses di platform mobile game ini terus berekspansi ke Facebok, konsol game seperti PlayStation 3 atau Xbox 360, dan PC. Bahkan hingga kini Angry Birds termasuk salah satu game dengan pendapatan <a href="http://us.detikinet.com/read/2011/03/11/111828/1589387/654/angry-birds-jadi-game-dengan-pendapatan-terbesar"" terbesar </a" . "Jika kami menjual benda plastik senilai USD 49 ke masyarakat, kami juga pasti akan khawatir," tandas Vesterbacka. <br"
( eno / eno )
0 komentar:
Post a Comment