Tuesday, February 1, 2011

Juni, Manajemen Telkomsel Diperkuat

Jakarta - Menghadapi persaingan di industri seluler yang semakin ketat, Telkom akan menambah kekuatan di tingkat manajemen anak perusahaannya, Telkomsel. Direktur utama Telkom Rinaldi Firmansyah yang juga menjabat Komisaris Utama di operator tersebut mengakui, restrukturisasi akan dilakukan secepatnya menjelang akhir semester I 2010. "Memang benar akan dilakukan restrukturisasi manajemen Telkomsel dalam rangka menyesuaikan dengan perubahan lanskap industri," katanya di sela peluncuran Delima, di Gedung Telkom, Jakarta, Senin (31/1/2011). Rencananya jumlah direksi Telkomsel akan dimekarkan dari lima menjadi delapan personil. "Sekarang kita sedang diskusi dengan Singtel sebagai pemegang 35% saham untuk menentukan komposisi. Telkom tentu ingin mendapatkan jumlah dominan seperti sekarang karena menguasai 65%," katanya. Susunan direksi Telkomsel saat ini adalah Direktur Utama Sarwoto Atmosutarno, Direktur Keuangan Triwahyusari, Direktur Perencanaan & Pengembangan Herfini Haryono, serta dua orang perwakilan dari SingTel Direktur Operasi Ng Kwon Kee dan Direktur Niaga Leong Shin Loong. Pemekaran dilakukan dengan menambah direksi Sumber Daya manusia (SDM), Penjualan, dan Teknologi Informasi (TI). Telkom sendiri menginginkan posisi direksi utama, keuangan, operasi, penjualan, dan SDM harus diisi oleh perwakilannya. Kinerja Telkomsel sendiri pada 2010 dinilai tak secemerlang tahun-tahun sebelumnya. Meski demikian, Rinaldi menegaskan, performa Telkom secara konsolidasi masih menunjukkan angka yang bagus untuk tahun lalu. "Saya belum mau bicara kinerja karena masih dihitung. Telkom tetap tumbuh single digit tahun lalu," katanya. Telkomsel pada 2009 lalu meraih pendapatan sekitar Rp 40 triliun dengan jumlah pelanggan 82 juta nomor. Target pada 2010 adalah mendapatkan omzet Rp 44 triliun dengan jumlah pelanggan 100 juta nomor. Namun, pada tahun lalu pertumbuhan omset hanya di bawah 4% atau sekitar Rp 41,6 triliun dengan pencapaian 95 juta pelanggan. Sedangkan laba bersih hanya Rp 11,326 triliun atau turun 13,6% dibandingkan 2009 sebesar Rp 13,16 triliun. Rinaldi menegaskan, Telkomsel tetap akan menjadi kontributor utama bagi pendapatan Telkom Group. Itu sebabnya, pada 2011 ini 65% dari belanja modal sebesar US$ 1,6 miliar tetap akan disediakan untuk Telkomsel. "Dana belanja modal 80% dari kas internal, dan 20% dari eksternal. Untuk eksternal kita akan gunakan bank yang biasa bekerjasama seperti BRI, BCA, BNI, dan Mandiri," pungkas Rinaldi.
( rou / fyk )

Artikel yang Berkaitan

0 komentar:

Post a Comment