</div"
Jakarta - Seorang pria asal Rusia yang diyakini FBI (Federal Bureau of Investigation) bertanggung jawab atas sepertiga spam yang beredar di internet, bersikeras membela diri dengan mengatakan dirinya tidak bersalah saat disidang di pengadilan Milwaukee, Wisconsin, Amerika Serikat. Padahal menurut dokumen pengadilan dan keterangan tertulis FBI, para ahli keamanan internet melihat adanya botnet penyebar spam otomatis 'Mega-D', yang merupakan sumber utama untuk menjual barang-barang palsu. Oleg Nikolaenko, tersangka yang dijuluki sebagai Raja Spam, diketahui adalah dalang dibalik ini. Dikutip detikINET dari Cnet, Minggu (05/12/2010), dalam dokumentasi pengadilan disebutkan bahwa Mega-D diperkirakan sebagai botnet terbesar di dunia dengan 'kontribusi' sebesar 32 persen dari spam yang beredar. "Ahli keamanan internet memperkirakan, botnet tersebut sanggup mengirim sepuluh miliar email spam setiap harinya," demikian keterangan yang diungkap dalam dokumen pengadilan dan FBI. Namun pada persidangan yang digelar pekan ini, Nikolaenko mengaku tidak bersalah atas tuduhan terkait dengan undang-undang anti-spam. Sementara itu, dokumen pengadilan menunjukkan bukti-bukti yang memperlihatkan Nikolaenko telah menerima USD 459.098 pada 4 Juni dan 5 Desember 2007, yang merupakan hasil dari pekerjaannya dalam menyebarkan email spam. Adapun spam yang diduga disebarkan Nikolaenko diantaranya adalah obat-obatan seks, obat herbal dan iklan palsu lainnya. Agen FBI dan Federal Trade Commission telah memonitor Nikolaenko dalam kurun waktu yang cukup lama, yakni sejak 2007. Nikolaenko akhirnya tertangkap 4 November silam saat berada di Las Vegas, Nevada, pada acara pameran mobil.
( rns / wsh )
0 komentar:
Post a Comment