Monday, August 15, 2011

Tagih Janji, Kominfo Segera Panggil Produsen BlackBerry

Tagih Janji, Kominfo Segera Panggil Produsen BlackBerry

Jakarta - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) akan kembali memanggil Research In Motion (RIM) untuk menagih janji-janji yang telah dilontarkan produsen BlackBerry itu kepada pemerintah.

Kepala Humas dan Pusat Informasi Kementerian Kominfo Gatot S. Dewa Broto menjelaskan, setidaknya ada tiga hal yang akan ditagih oleh Kominfo dalam pertemuannya dengan RIM yang dijadwalkan bakal digelar sebelum Lebaran tersebut.

Tiga hal tersebut yakni terkait rencana pembangunan server BlackBerry di Indonesia, fasilitasi akses lawful interception (penyadapan) bagi penegak hukum, serta komitmen RIM untuk membangun sekitar 40 layanan purna jual alias BlackBerry Authorized Customer Care Center.

"Jadi tiga janji itu yang akan kita tagih kepada RIM. Memang deadline-nya tidak sekarang, melainkan hingga akhir tahun. Tapi kita juga ingin tahu update pelaksanaannya," tukas Gatot kepada detikINET, Senin (15/8/2011).

Kominfo, dikatakannya, tidak mau jika dianggap hanya 'gertak sambal' kepada RIM sehingga akhirnya disalahkan publik lantaran janji-janji kosong perusahaan asal Kanada yang akan membuka pabrik BlackBerry di Malaysia itu.

"Kalau Desember baru menanyakan update-nya, nanti kita disalahkan publik karena dianggap tidak mengingatkan. Pokoknya dalam minggu-minggu depan kita ingin mendapat laporan dari RIM, sebelum Lebaran lah," Gatot menandaskan, tanpa memberi keterangan waktu pasti.

Sebelumnya, dalam pertemuan dengan Kominfo pada 17 Januari 2011, ada empat poin yang dijanjikan RIM kepada pemerintah, yaitu:

1. RIM berkomitmen untuk memenuhi tuntutan yang diminta oleh pemerintah dalam penyediaan pusat layanan purna jual dan sekarang telah memiliki lebih dari 40 BlackBerry Authorized Customer Care Center. Namun, Kominfo tetap akan memantau kebenaran dan validitas serta efektifitas 40 pusat layanan purna jual tersebut

2. RIM akan membahas kemajuan terkait fasilitasi akses lawful interception (penyadapan) bagi penegak hukum Indonesia.
 
3. RIM melaporkan bahwa mereka akan membangun sebuah Regional Network Aggregator di lokasi yang belum disebutkan.

4. RIM berkomitmen untuk melakukan pemblokiran akses konten internet negatif.

Nah, untuk poin ke-4, RIM memang telah menjalankan pemblokiran dengan mengimplementasikan DNS Nawala di layanan internet BlackBerry. Namun bagaimana dengan janji-janji mereka yang lain? ( ash / rns )

Sumber detik com

Artikel yang Berkaitan

0 komentar:

Post a Comment