Kecanggihan perangkat pintar belum diimbangi dengan daya tahan baterainya. Itu sebabnya, pembesut gadget pun berlomba-lomba membuat baterai perangkat mereka tahan lama.
Nah, penemuan terbaru dari para peneliti di Virginia Tech University mungkin bisa menjadi solusinya. Mereka menciptakan terobosan dengan menggunakan bio energi dari bahan gula alami, ketimbang bahan kimia seperti Lithium yang umum dijumpai di baterai gadget.
Baterai dengan sumber energi gula alami ini diklaim para peneliti tersebut sangat ideal untuk digunakan pada ponsel. Berbeda dengan bio energi lain seperti Hydrogen dan Methanol, material gula boleh dibilang lebih aman karena bersifat non-explosive atau tidak mudah meledak dan terbakar.
"Sangat logis ketika kami mencoba 'memanen' sumber energi alami dengan cara yang ramah lingkungan, untuk digunakan pada baterai," ujar Profesor Y H Percival Yang, juru bicara para peneliti ini, seperti dikutip dari Tech Radar,Kamis (23/1/2014).
Menariknya, sumber energi alamiah ini didapatkan dari sari pati pada makanan sehari-hari, salah satunya kentang. Sari pati ini disebutkan Zhang dipecah secara bertahap menggunakan enzim cascade.
Dengan cara ini, elektron dengan kualitas signifikan akan muncul untuk menghasilkan arus energi. Sebelumnya, memang sudah ada penelitian mengenai sumber energi dari gula. Terobosan terbaru ini, diklaim Zhang dan timnya bisa memproduksi energi yang lebih signifikan.
"Metode kini bisa menyimpan 10 kali lebih banyak energi dibandingkan sumber energi dengan bahan dasar kimia," terang Zhang.
Laporan yang dimuat di jurnal ilmiah Nature Communications menuliskan, baterai berbahan dasar sari pati kentang bisa digunakan menyalakan baterai hingga tiga tahun dalam satu kali pengisian baterai. Wow!
Nah, penemuan terbaru dari para peneliti di Virginia Tech University mungkin bisa menjadi solusinya. Mereka menciptakan terobosan dengan menggunakan bio energi dari bahan gula alami, ketimbang bahan kimia seperti Lithium yang umum dijumpai di baterai gadget.
Baterai dengan sumber energi gula alami ini diklaim para peneliti tersebut sangat ideal untuk digunakan pada ponsel. Berbeda dengan bio energi lain seperti Hydrogen dan Methanol, material gula boleh dibilang lebih aman karena bersifat non-explosive atau tidak mudah meledak dan terbakar.
"Sangat logis ketika kami mencoba 'memanen' sumber energi alami dengan cara yang ramah lingkungan, untuk digunakan pada baterai," ujar Profesor Y H Percival Yang, juru bicara para peneliti ini, seperti dikutip dari Tech Radar,Kamis (23/1/2014).
Menariknya, sumber energi alamiah ini didapatkan dari sari pati pada makanan sehari-hari, salah satunya kentang. Sari pati ini disebutkan Zhang dipecah secara bertahap menggunakan enzim cascade.
Dengan cara ini, elektron dengan kualitas signifikan akan muncul untuk menghasilkan arus energi. Sebelumnya, memang sudah ada penelitian mengenai sumber energi dari gula. Terobosan terbaru ini, diklaim Zhang dan timnya bisa memproduksi energi yang lebih signifikan.
"Metode kini bisa menyimpan 10 kali lebih banyak energi dibandingkan sumber energi dengan bahan dasar kimia," terang Zhang.
Laporan yang dimuat di jurnal ilmiah Nature Communications menuliskan, baterai berbahan dasar sari pati kentang bisa digunakan menyalakan baterai hingga tiga tahun dalam satu kali pengisian baterai. Wow!
sumber : detik.com